SuaraJatim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengklaim menyiapkan ratusan kamar hotel untuk para anggota keluarga positif corona. Mereka disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG), atau dengan kata lain carier (pembawa) Covid-19.
Hal ini diperuntukkan untuk memutus mata rantai Virus Corona. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui di halaman Balaikota Surabaya, Senin (20/4/2020), menjelaskan sudah mendapatkan 1 hotel. Untuk per hotelnya 100 kamar disiapkan untuk OTG.
"Kita sudah komunikasi dengan salah satu hotel saat ini, untuk kita tempatkan OTG di situ. Jadi nanti ada cucian, 4 pieces dan makan 3 kali, itu untuk yang tes swab negatif. Tapi itu belum di katakan negatif atau ndak. Makanya dia di hotel harus 14 hari. Yang terpenting adalah dia bisa keluar dari lingkaran positif keluarganya itu, supaya ini tidak menjadi PDP ataupun ODP," ujarnya.
Menurut Wali Kota yang akrab disapa Risma ini, 1 hotel dirasa kurang, karena itu ia mencari 1 hotel lagi, untuk mengisolasi para OTG. Jadi akan ada 2 hotel yang dipersiapkan, dan per hotelnya akan dipakai 100 kamar.
"Jadi itu ada satu hotel, sebanyak 100 kamar, jadi 200-an sambil kita tes swab," imbuhnya.
Sementara itu, ia juga menjelaskan adanya dua kali tes swab, agar bisa memastikan negatif atau positif nya seseorang. Menurutnya dengan dua kali tes, maka hasil tes tersebut lebih jelas.
"Jadi kalau negatif, dua kali. Ini sudah ada beberapa yang sudah rapid test negatif, dia sudah swab negatif tetapi dokter minta satu lagi tes, dan mudah-mudahan minggu ini kita ada yang sudah negatif itu kita tes, tapi ada yang kaya dia enggak mau di hotel, dia mau di rumah sendiri ya enggak apa-apa, tapi kita terus pantau dia, karena ada nomor hp-nya dan bahkan saya sendiri yang menelepon," ujarnya.
Saat ditanya biaya dari OTG yang diinapkan di dua hotel tersebut, Risma mengatakan biaya semua akan ditanggung oleh Pemkot Surabaya.
"Kita menanggung semua, dari awal kan sudah, cuma masalahnya kan ada yang kadang sakit masuknya bukan karena covid-19, dia sakit lainnya. Jadi kita enggak tau. Tapi kalau sekarang kita sudah bisa pantau (hampir semuanya)," ungkapnya.
Baca Juga: Google dan Facebook Dipaksa Bayar Konten Berita dari Australia
Sementara itu, saat ini Surabaya menunggu Peraturan Gubernur Jawa Timur untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
"Ya nanti kita ikutin Pergub, kita akan ikuti pergubnya. Karena kemarin Pergubnya sudah detail dan dibuat, jadi akan kita ikuti Pergubnya," ujarnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!