Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Senin, 04 Mei 2020 | 03:30 WIB
Ilustrasi [Facebook/AF]

Unggahan itu mendapat banyak like warganet dan 77 komentar. Namun, mayoritas mengomentari secara negatif terhadap korban.

Mereka menyangkan aktivitas di luar rumah di tengah pandemi Korona yang dilakukan oleh korban hingga berujung terjadinya pelecehan seksual.

Kapolsek Ngadiluwih AKP Muklason yang dikonfirmasi meragukan kejadian tersebut. Kendati demikian, pihaknya langsung menerjunkan anggotanya untuk melakukan patroli keliling di seputaran Jembatan Wijaya Kusuma menjelang magrib.

Selain mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas, petugas juga menyampaikan imbauan physical distancing dan pemakaian masker.

Baca Juga: Kasus Begal Payudara, Soraya Larasati Lapor ke Polisi

“Jam berapa kejadiannya. Jangan-jangan Hoax. Saya jam 16.00 WIB sudah ada di Taman Jembatan Wijaya Kusuma,” ungkap AKP Muklason.

Mantan Kasubbag Humas Polres Kediri ini mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya netizen yang curhat menjadi korban pelecehan seksual di seputaran Jembatan Wijaya Kusuma agar mentaati anjuran pemerintah untuk stay at home di tengah pandemi COVID-19 yang semakin meluas ini.

“Sampaikan pesan kepada dia (korban) agar di rumah saja, jangan kluyuran,” pesan Kapolsek bernada tinggi. Peristiswa tersebut menjadi pelajaran berharga kepada semuanya untuk patuh terhadap anjuran tetap di rumah saja, dan menerapkan physical distancing sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Korona."

Load More