
SuaraJatim.id - Pengaplikasian aturan mudik antara pemerintah pusat dan daerah ternyata tidak seragam. Di lapangan larangan mudik masih banyak kelonggaran. Alasanya, pemerintah daerah tidak mau menanggung jika terjadi apa-apa di perantauan.
Hal itu seperti terlihat pada Sabtu (23/5/2020) pagi tadi di Pelabuhan Gresik. Sebanyak ratusan pemudik tujuan ke Bawean diberangkat dengan menggukankan kapal orang Express Bahari. Mereka juga membeli tiket dengan harga yang lebih mahal dari biasanya.
Salah satu pemudik Zizi warga Kecamatan Sangkapura, Bawean mengaku bersyukur bisa diperbolehkan mudik. Ia tidak bisa membayangkan harus merawat anaknya yang baru lahir beberapa minggu lalu tanpa bantuan orang tuanya di rumah.
Zizi sendiri datang ke Pulau Jawa beberapa minggu lalu bertujuan untuk melahirkan sang bayi yang dikandungnya selama 9 bulan. Perempuan 29 tahun itu memilih rumah sakit di luar pulau dengan alasan kualitas alat medis yang memadai. Sembari menggendong buah hatinya, Zizi pulang kampung menggunakan kapal cepat.
Baca Juga: H-1 Lebaran, Polri Gerebek Gudang Penimbun 1 Ton Sabu di Banten
“Semula harap-harap cemas. Ini gimana kalau tidak bisa pulang, saya juga baru melahirkan anak. Masak harus tinggal di penginapan terus, apalagi membawa bayi yang baru lahir,” ungkap Zizi saat ditemui di Pelabuhan Gresik.
Hal senada juga disampaikan oleh Akbar warga Kecamatan Tambak Bawean. Pemuda 19 tahun itu hendak mudik karena ia baru mendaftar menjadi polisi. Ia mengaku memaksa mudik hendak merayakan acara kecil-kecilan di rumah.
Sama dengan warga Bawean lainnya. Akbar juga sempat tertahan tidak bisa pulang. Beruntung H-1 hari raya ternyata Pemkab memperbolehkan mudik. Bahkan pemuda calon perwira itu rela berdesakan di puskesmas untuk mendapatkan surat sehat tidak terpapar virus corona.
“Harus bawa surat sehat dari Puskesmas. Tadi di sana dilakukan rapid test Alhamdulillah saya negatif. Meski boleh pulang, harga tiket semakin mahal, dari sebelumnya seharga Rp 150 menjadi Rp 210 ribu,” katanya.
Perlu diketahui, pelonggaran mudik ke Bawean sebenarnya sudah lama dibiarkan oleh Pemkab Gresik. Namun pernah diberhentikan karena separuh penumpang ke Pulau Bawean dinyatakan reaktif rapid test. Akibatnya, pemberangkatan pada Senin (18/5/2020) lalu tertunda.
Baca Juga: Dua Petugas Medis di Papua Ditembaki dan Dianiaya saat Antar Obat-obatan
Bagaimana Pemkab akhirnya memutuskan kembali memulangkan warga Bawean?
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemudik Sepeda Motor Maki Naik Tahun Ini, Menhub Ungkap Alasannya
-
Jumlah Pemudik Turun Tahun Ini, Imbas Daya Beli?
-
Sepi Pemudik, Konsumsi BBM Alami Penurunan Selama Mudik Lebaran
-
Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Saat Periode Lebaran, Begini Kekuatan Konstruksi YIA
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
24 Ribu Orang Sudah jadi Korban, PHK era Prabowo Makin Ngeri
-
Prabowo Keluarkan Perpres, Aturan TKDN Kini 25 Persen
-
Selamat Tinggal! PSSI Ungkap Nasib Pascal Struijk di Timnas Indonesia
-
Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp3 Jutaan di 2025, Jangan Asal Beli!
-
Daftar Juara Liga 1: Pulau Jawa Menguasai, Kalimantan Kapan Pecah Telur?
Terkini
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara
-
Kronologi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol: Terdengar Suara Ledakan
-
Banjir Talenta Muda, Basket Surabaya Siap Kuasai Kejurnas