SuaraJatim.id - Kasus kekerasan seksual terhadap gadis di bawah umur, sebut saja namanya Bunga (17), yang terjadi di Hutan Badegan hingga kini masih terus didalami, meski Polres Ponorogo telah menangkap tersangka AW (20) dan sepupunya ES (22).
Dari hasil penelusuran polisi, Bunga yang merupakan mantan pacar AW diketahui tak hanya sekali menjadi pelampiasan nafsu bejat pemuda tersebut. Sebelumnya AW ternyata sudah melakukannya di tempat yang sama, yakni di hutan Badegan.
“Ternyata persetubuhan itu dilakukan lebih dari sekali. Sebelumnya mereka sudah melakukannya, karena tidak ketahuan dan aman, makanya dilakukan lagi hingga ketahuan warga,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (20/6/2020).
Untuk diketahui, kejadian tersebut bermula saat Bunga berpacaran dengan tersangka AW. Kemudian pada Oktober 2019, AW mengajak Bunga melakukan hubungan layaknya suami istri. Bahkan dengan segala bujuk rayu, AW menjanjikan jika korban hamil, maka dia akan bertanggungjawab pun akhirnya Bunga luluh dengan kata-kata tersangka.
“Nah sekitar bulan November 2019, hubungan korban dan tersangka putus,” katanya.
Kemudian pada Mei 2020, mereka kembali berkomunikasi melalui aplikasi perpesanana WhatsApp. AW pun mengajak Bunga bertemu. Dari situlah AW kemudian memperkenalkan sepupunya ES kepada Bunga. Setelah perkenalan itu, kedua tersangka mengajak Bunga beli bakso.
“Usai beli bakso, kedua tersangka mengajak Bunga ke Hutan Badegan. Di situ kedua tersangka melakukan persetubuhan dengan Bunga secara bergantian,” katanya.
Pada pertengahan Juni 2020, AW kembali mengajak Bunga untuk melakukan persetubuhan bersama dengan ES. Namun ajakan tersebut ditolak Bunga. Lantaran mendapat penolakan, tersangka AW kemudian mengancam. Dia akan mengirimkan screenshot (tangkapan layar) percakapannya via WA keduanya ke pacar baru Bunga.
“Karena takut diadukan ke pacar barunya, akhirnya Bunga mau melakukannya lagi,” katanya.
Baca Juga: Kepergok Warga Garap Gadis Remaja di Hutan, Dua Pemuda Lari Terbirit-birit
Tersangka kemudian kembali melampiaskan nafsu bejatnya kepada korban di Hutan Badegan. Saat melakukan persetubuhan secara bergantian, tiba-tiba ada warga yang lewat. Sontak, kedua tersangka dan korban kaget, mereka lari terbirit-birit meninggalkan TKP. Dua sepeda motor dan handphone mereka juga ketinggalan.
“Warga yang menemukan sepeda motor dan handphone kemudian melaporkan kejadian yang diketahuinya itu kepada polisi,” katanya.
Berbekal barang bukti handphone, polisi kemudian melakukan penyelidikan. Diketahui handphone tersebut milik Bunga. Dari situ akhirnya polisi berhasil membongkar identitas pelaku di Hutan Badegan. Orang tua Bunga yang tidak terima, kemudian melaporkan tindak pidana persetubuhan itu kepada polisi.
“Karena sudah mengantongi identitas kedua tersangka, akhirnya petugas berhasil mengamankan AW dan ES,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Taiwan, Trisula Baru Debut?
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terkini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat
-
Token Listrik Habis? Klaim 3 Saldo Dana Kaget Ini, Bisa Jadi Solusi Cepat
-
DPRD Jatim Coret Anggaran Kunjungan Luar Negeri, Fokus ke Program Kemasyarakatan
-
ASN Ponorogo Dilarang Pakai Kendaraan Dinas
-
Ketahanan Pangan Dipertanyakan, DPRD Jatim Usulkan Program Lebih Berpihak pada Petani