Bayi tidak hanya membutuhkan banyak waktu, tetapi juga kehadiran orantuanya yang selalu ada untuknya. Orangtua baru mendapatkan lebih sedikit kesempatan untuk mengkomunikasikan kesulitan dan mencari solusi bersama sehingga, masalah yang belum terpecahkan malah akan semakin intensif.
3. Anda akan mengembangkan persepsi bahwa salah satu dari Anda lebih bekerja lebih keras daripada yang lain
Saat memiliki bayi, Anda dan pasangan tidak hanya bertanggung jawab atas diri Anda sendiri, tetapi juga manusia kecil baru yang harus Anda rawat. Jumlah dedikasi dan kerja keras yang diberikan orangtua untuk merawat bayi harus didistribusikan secara merata.
Jika tidak, salah satu dari mereka bisa merasa terlalu bekerja keras daripada yang lain, yang hanya akan menyebabkan lebih banyak masalah, menurut para ahli.
Baca Juga: Berkaca dari Laudya Cynthia Bella, Ini Cara Beri Kabar Perceraian ke Anak
4. Anda dan pasangan mungkin memiliki ketidaksepakatan tentang mengasuh dan membesarkan anak
Karena kedua orangtua berasal dari keluarga yang berbeda dan kadang-kadang dari latar belakang budaya yang berbeda, terkadang mereka memiliki ide dan tujuan masing-masing mengenai pengasuhan yang ideal.
Mungkin yang satu tidak memperbolehkan anak mereka menonton TV di rumah, dan yang lain berpikir itu bisa menstimulasi bayi. Apapun itu, penelitian menegaskan bahwa perbedaan pendapat terkait dengan bentuk pengasuhan yang benar pasti akan muncul, menambah ketegangan ekstra pada hubungan.
5. Anggota keluarga dapat menekan hubungan
Tidak semua orang akur dengan mertua mereka. Ini mungkin akan menjadi tambah buruk dengan kehadiran anggota baru keluarga. Mereka dan anggota keluarga lainnya seperti bibi, paman, hingga sepupu dapat mulai membuat penilaian tentang cara Anda dan pasangan merawat bayi yang baru lahir.
Baca Juga: Perceraian Laudya Cynthia Bella - Engku Emran Jadi Headline Media Malaysia
Jika mereka terlalu ingin tahu, mereka dapat secara terbuka mengungkapkan ketidaksetujuan mereka, yang dapat membebani Anda dan pasangan. Ini hanya akan membuat stres dan memfasilitasi pertengkaran di antara Anda dan pasangan, terutama jika setiap keluarga memiliki nilai dan prioritas pengasuhan yang berbeda.
Berita Terkait
-
Desta Sering Pamer Momen Baper dengan Dirinya, Natasha Rizky: Si Paling Gimik
-
Bangkit dari Perceraian, Sherina Munaf Temukan Ketenangan di Pelukan Keluarga Saat Lebaran
-
Mulai Ikhlas Diceraikan Baim Wong, Paula Verhoeven Akui Sekarang Lebih Tenang
-
Mengapa Pasangan Bahagia Pun Bisa Berselingkuh?
-
Tingginya Perceraian di Cirebon, Menteri Arifah Khawatirkan Luka Sosial bagi Perempuan dan Anak
Terpopuler
- Kode Redeem FF 2 April 2025: SG2 Gurun Pasir Menantimu, Jangan Sampai Kehabisan
- Ruben Onsu Pamer Lebaran Bareng Keluarga Baru usai Mualaf, Siapa Mereka?
- Aib Sepak Bola China: Pemerintah Intervensi hingga Korupsi, Timnas Indonesia Bisa Menang
- Suzuki Smash 2025, Legenda Bangkit, Desain Makin Apik
- Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
Wanita Probolinggo Ditemukan Tewas Misterius di Pinggir Jalan
-
BRI Sokong UMKM Habbie: Minyak Telon dengan Ragam Aroma Terbanyak untuk Pasar Global
-
Jumlah Wisatawan ke KBS Surabaya Diprediksi Meningkat Hingga Hari Minggu
-
10 Korban Longsor di Jalur Cangar-Pacet Berhasil Ditemukan
-
Peringatan BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim Sepekan ke Depan