SuaraJatim.id - Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Timur menghentikan operasionalnya selama 15 hari, terhitung sejak Senin (13/7/2020) hingga Senin (27/7/2020). Kebijakan tersebut diputuskan setelah dua karyawannya meninggal dunia berturut-turut dan dimakamkan secara protokol Covid-19.
Kepala Stasiun TVRI Jawa Timur, Akbar Sahidi saat dikonfirmasi Suara.com membenarkan adanya kebijakan tersebut. Dua karyawan yang meninggal adalah seorang laki-laki dan seorang perempuan.
Akbar menjelaskan, dalam diagnosa awal, karyawan laki-laki yang meninggal itu karena tipus dan yang perempuan karena demam berdarah.
"Dua karyawan meninggal dunia berturut-turut pada Sabtu (11/7/2020) dan Minggu (12/7/2020). Namun setelah meninggal, keduanya dimakamkan dengan protokol Covid-19," ungkapnya, Senin (13/7/2020).
Baca Juga: 2 Kru TVRI Jatim Meninggal Positif Corona, 6 Reaktif saat Rapid Test
Hingga saat ini, lanjut Akbar, belum ada hasil secara tertulis dari pihak rumah sakit. Namun dari informasi yang berkembang, kedua almarhum ada gejala sesak sebelum meninggal.
"Belum ada laporan tertulis. Tetapi informasi yang berkembang, kedua almarhum ada gejala sesak sebelum meninggal. Kami juga belum bisa pastikan apakah kedua almarhum positif Covid-19 atau negatif," terangnya.
Akibat kebijakan tersebut, aktivitas 180 lebih karyawan TVRI terpaksa berhenti total. Langkah tersebut diambil karena pada sebelumnya, pada 9 Juli 2020, seluruh karyawan melakukan rapid test dan hasilnya enam karyawan dinyatakan reaktif.
"Untuk itu kami mengajukan lockdown ke pusat selama 15 hari mulai hari ini (Senin, 13 Juli 2020) sampai 27 Juli 2020. Semua aktivitas produksi off total," tambah Akbar.
Atas keputusan itu, TVRI Jatim hanya akan me-relay siaran-siaran dari nasional dan seluruh aktivitas produksi di TVRI Jatim berhenti total.
Baca Juga: Ahli: Ada Dua Faktor yang Bisa Jadi Penyebab Kasus Covid-19 Tinggi di Jatim
"Jadi total kurang lebih 180 an karyawan aktivitasnya berhenti total. Kecuali hanya ada dua petugas relay dengan cara bergantian dan protokol kesehatan. Begitu pula dengan satpam," katanya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Darurat Polusi Udara! Punjab Pakistan Lockdown, Sekolah dan Aktivitas Luar Ruangan Dilarang
-
SMPN 8 Tangerang 'Lockdown' Dua Minggu Buntut Puluhan Siswa Sakit Cacar, Ketua IDI Ingatkan Hal Ini
-
Biodata Anita Rachman, Eks Penyiar TVRI Kini Terbaring Sakit di Usia 80 Tahun
-
Menkominfo: Siaran TV Harus Kampanyekan Pemilu Damai 2024
-
Momen Nike Ardilla Meninggal Dunia Disiarkan di TVRI Tahun 1995, Narasi soal Usia Disorot: Salah Info?
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut Tol KLBM Gresik: Mobil Ringsek, 3 Orang Meninggal Dunia
-
KPU Jatim: 3 Petugas Meninggal Dunia Saat Pemungutan Suara Pilkada 2024