Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 24 Juli 2020 | 16:28 WIB
Mantan Bupati Jember dua periode Muhammad Zainal Abidin Djalal. [Foto: Beritajatim.com]

Peristiwa Luar Biasa

Djalal menilai pemakzulan terhadap Bupati Faida oleh DPRD Jember tidak bisa dianggap sebelah mata.

"Kasihan kami di Jember. Jember ini bagian tak terpisahkan dari Jawa Timur, Jember ini bagian tidak terpisahkan dari Indonesia," ujarnya.

"Kok Panjenengan (Anda) kok masih enak-enakan di Surabaya, enak-enakan di Jakarta, terus bagaimana kami ini?"

Baca Juga: Dimakzulkan DPRD Jember, Bupati Faida: Semua Sudah Clear

"(Pemakzulan) ini sebuah peristiwa luar biasa di bidang pemerintahan, ketatanegaraan, politik, hukum yang tidak ada hubungannya dengan Pilkada. Dan hampir lima tahun masyarakat Jember mengalami sebuah kondisi yang memprihatinkan," sambungnya.

DPRD Jember. (Antara)

Elite Parpol

Djalal menilai HMP yang dilakukan DPRD Jember merupakan hal yang legal.

Namun ia mempertanyakan sikap elite 11 partai yang selama ini seperti mendiamkan perlakuan Bupati Faida terhadap para kader mereka yang duduk di lembaga legislatif.

Parpol yang memiliki kursi di DPRD Jember, antara lain PKB, Nasdem, Gerindra, PDI Perjuangan, PKS, PPP, PAN, Demokrat, Golkar, Perindo, dan Partai Berkarya.

Baca Juga: Bupati Jember Faida Dimakzulkan DPRD, Mendagri Minta Tunggu Putusan MA

"Mereka itu (DPRD Jember) legal dan melakukan amanat masyarakat, menyalurkan aspirasi masyarakat. Kemudian tidak sekadar terjadi kesalahpahaman, tapi dilecehkan oleh sebuah kekuasaan politik lokal," katanya.

Load More