M. Reza Sulaiman | Dinda Rachmawati
Minggu, 26 Juli 2020 | 20:39 WIB
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan. (Shutterstock)

3. Iritasi Kulit

Brett Worly, MD, asisten profesor di departemen obstetri dan ginekologi di Ohio State University mengatakan iritasi kulit ini disebabkan oleh alergi terhadap produk tertentu. Alergi ini bisa disebabkan dari parfum atau aditif, termasuk kondom dan pelumas.

Selain gatal, Anda juga dapat mengalami kemerahan, bengkak dan penebalan kulit. Hal ini juga dapat terjadi karena kebiasaan mencukur rambut kemaluan. Jika Anda tahu bahwa Anda rentan terhadap iritasi vagina, gunakan produk-produk kesehatan hypoallergenic seperti sampo, pelembut kain, dan deterjen.

Pastikan untuk menghindari bahan kimia, sabun, dan pelumas. Bahkan kertas toilet dengan aroma atau warna bisa menjadi salah satu menyebab. Plus, Anda harus menghindari mencukur rambut kemaluan jika Anda sensitif.

Baca Juga: Cara Mudah Kencangkan Vagina Usai Melahirkan, Coba Yuk!

4. Eksim atau Psoriasis

Gangguan kulit genetik seperti dua ini dapat menyebabkan kemerahan dan gatal-gatal di daerah kelamin, bersama dengan ruam. Jika Anda didiagnosis dengan baik, steroid ringan seperti hidrokortison dan mandi oatmeal dapat membantu meringankan ketidaknyamanan. Jika Anda tidak merasa baik dalam waktu seminggu, tanyakan kepada dokter tentang pilihan pengobatan lainnya.

5. Penyakit Kelamin

Kita tidak harus mengatakan ini lagi, tapi hubungan seks tanpa kondom dapat menyebabkan Anda terjangkit penyakit kelamin. Dan banyak penyakit kelamin yang membuat vagina perempuan terasa gatal, seperti klamidia, herpes, trichomoniasis, dan gonore.

Crabs atau kutu kemaluan, juga dapat muncul pada rambut kemaluan perempuan. Penyebab-penyebab inilah yang menyebabkan rasa gatal dan dapat berkembang menjadi rasa sakit seperti terbakar.

Baca Juga: Heboh Alat Sikat Vagina, Dokter: Tidak Perlu dan Berbahaya

Jika Anda mengalami gatal bersama dengan gejala penyakit kelamin umum lainnya seperti terbakar saat Anda buang air kecil, berbau busuk, luka di alat kelamin Anda, dan rasa sakit saat berhubungan seks, Anda harus segera konsultasikan pada dokter obgyn Anda.

Load More