SuaraJatim.id - Anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, yang maju sebagai bakal calon bupati di Pilkada Kabupaten Kediri 2020 menjawab soal tudingan politik dinasti yang mengarah padanya.
Menurut Dhito, sapaan Hanindhito, politik dinasti merupakan takdirnya yang terlahir sebagai seorang pejabat publik. Ia pun tak terlalu menghiraukan suara sumbang mengenai dinasti politik yang diarahkan padanya.
"Dinasti politik itu adalah hal, sebuah hal yang menjadi takdir saya," ujar Dhito saat ditemui SuaraJatim.id usai rakercabsus di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Sabtu (1/8/2020).
Menurut Dhito, menjadi seorang anak pejabat publik serba dilematis. Jika dirinya berbuat salah, maka masyarakat akan ramai-ramai mencibirnya. Demikian pula bila berniat berbuat baik, pasti ada yang curiga.
Baca Juga: Soal Politik Dinasti, Hasto Samakan Jokowi dengan Keluarga George Bush
"Kalau saya berbuat baik dan melakukan hal yang benar, orang juga akan hanya mengatakan 'ya jelas saja kamu melakukan itu, karena kamu adalah anaknya seorang Pramono Anung'," ungkap Dhito.
Untuk itu, Dhito tak lagi menghiraukan suara-suara sumbang yang mencibir pencalonannya di Pilkada Kabupaten Kediri. Dhito mengaku hanya ingin membangun daerah asal ayahnya itu.
"Jadi saya tidak terlalu menghiraukan itu (tudingan politik dinasti). Saya lebih fokus turun ke bawah menyerap aspirasi dan berdiskusi bersama masyarakat," kata anak sulung Pramono Anung tersebut.
Pengamat politik Universitas Brawijaya, Tri Hendra Wahyudi menjelaskan dinasti politik bisa bisa dilihat dari dua sudut. Pertama dinasti politik yang ditopang kapabilitas, kedua dinasti politik berdasarkan trah.
Jika dinasti politik itu ditopang kapabilitas, lanjut Hendra, maka tak masalah apabila yang bersangkutan maju di Pilkada. Namun bila dinasti politik itu hanya berdasarkan trah, hal itu yang menjadi masalah.
Baca Juga: Soal Politik Dinasti Jokowi, PDIP: Gibran Tak Bisa Memilih Lahir Darimana
"Nah, di Indonesia celakanya dinasti politik itu biasanya tidak didukung oleh kapasitas politik yang memadai, sehingga itu menjadi citra yang buruk," tutur Hendra.
Berita Terkait
-
Beby Tsabina Lulusan Mana? Bergelar Summa Cumlaude dari Kampus Luar Negeri, Kini Diledek Salah Pilih Suami
-
Kontroversi Keluarga Natakusumah: Dugaan Korupsi, Pelecehan hingga Dinasti Politik Banten
-
Tak Ada Harapan dengan Anggota DPR yang Baru, Akbar Faizal: Sarat Politik Dinasti
-
Siapa Saja Anak Pramono Anung? Ada yang Nyalon Bupati Lagi
-
Sebentar Lagi Lengser, Jokowi Bisa Dikenang Rakyat jadi Presiden Paling Serakah karena Politik Dinasti
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Khofifah-Emil Dardak Unggul Versi Hitung Cepat, Jokowi Beri Pesan Khusus
-
Kabar Duka, Anggota Linmas Kediri Meninggal Dunia Saat Bertugas di TPS
-
CS BRI Gunakan Komunikasi Berupa Bahasa Isyarat Bagi Nasabah Penyandang Disabilitas Tuai Aplaus Publik
-
Khofifah Berharap Menang Telak: Kawal Suara Rakyat Sampai Pemilihan Selesai
-
Nyoblos di Surabaya, Cagub Risma Tak Bingung Hasil Quick Count