SuaraJatim.id - Pemberhentian sementara penerbangan langsung dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Supadio Pontianak oleh dua maskapai, Lion Air dan Citilink berimbas kepada calon penumpang.
Dari pantauan Suarajatim.id di Bandara Juanda, penumpang maskapai Citilink yang akan menuju Kota Pontianak terpaksa harus menunggu.
Darman yang akan terbang ke Pontianak mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan. Perubahan yang terbilang mendadak tersebut baru diketahuinya ketika ditolak petugas saat akan masuk gate.
"Ini ada perubahan. Awalnya hari ini harus terbang ke Pontianak, waktu masuk ke gate, ditolak oleh petugas, dan disuruh ke customer service," ujarnya kepada SuaraJatim.id saat berada di ruang tunggu Bandara Juanda, Selasa (4/8/2020) sore.
Pria asal Lombok ini mengaku, tidak tahu adanya kabar yang menyatakan Pemprov Kalbar melarang penerbangan dari Surabaya menuju Pontianak.
"Nggak tahu kalau ada kabar soal pelarangan penerbangan dari Surabaya-Pontianak. Kalau tahu enggak mungkin saya putuskan berangkat, cari sakit namanya," katanya.
Darman melanjutan, pihak Citilink kemudian hanya memberikan dua pilihan. Pertama diundur keberangkatannya hingga tanggal 10 Agustus 2020 dan kedua, harus menunggu terbang ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Rabu (5/8/2020) dan baru diperbolehkan terbang ke Pontianak pada Kamis (6/8/2020).
"Ini masih nunggu ke Jakarta, tapi besok pagi jam 09.00 WIB. Dari Jakarta tanggal 6 Agustus baru ke Pontianak," ungkapnya.
Darman sendiri mengaku terbang ke Pontianak dari Lombok. Dia mengemukakan, dari Lombok menggunakan Lion Air menuju Surabaya. Kemudian dari Surabaya menggunakan Citilink menuju ke Pontianak.
Baca Juga: Penerbangan Lion Air dan Citilink Rute Surabaya-Pontianak Setop Sementara
"Ini dari Lombok-Surabaya gunakan Lion Air. Tapi yang ke Pontianak nggak ada, dan juga nggak ada pemberitahuan sejak awal dari maskapai. Padahal saya sudah beli tiket," katanya.
Hingga kini, Darman mengaku masih menunggu penerbangan ke Cengkareng dan memutuskan menunggu di ruang tunggu Bandara Juanda karena belum tahu kemungkinan kompensasi yang didapatkan dari pihak Citilink.
"Belum ada fasilitas apa-apa, ini masih nunggu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, rute penerbangan langsung dari Bandara Internasional Juanda Kota Surabaya menuju Bandara Internasional Supadio Pontianak untuk sementara ditiadakan.
Humas Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Yuristo Ardi membenarkan, jika jadwal penerbangan di rute tersebut mulau 4 Agustus hingga 10 Agustus 2020 mendatang bakal menggunakan sistem transit.
"Untuk (penerbangan) Lion (Air) tujuan Pontianak di tanggal 3 Agustus kemarin masih melakukan penerbangan langsung. Rencananya, sejak tanggal 4-10 Agustus, penerbangannya transit di Cengkareng. Jadi Surabaya-Cengkareng-Pontianak," ujarnya pada Selasa (4/8/2020).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Panas! Guru Patrick Kluivert Semprot Balik Pengkritik Rafael Struick
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
Terkini
-
Apresiasi pada Paskibraka Nasional, BRI: Dukungan terhadap Dedikasi dan Kedisiplinan
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025