SuaraJatim.id - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur tertinggi nasional. Meski demikian, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim angka kesembuhan juga paling tinggi dibandingkan daerah lain sebesar 69,38 persen.
Gubernur Khofifah mengatakan, meski jumlah kasus positif tertinggi sebanyak 24.115 kasus , pihaknya juga mengklaim angka kesembuhan paling tinggi dibandingkan, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tercatat ada 16.732 kesembuhan atau sekitar 69,38 persen.
Dijelaskannya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah kasusnya tidak seperti Jawa Timur. Kemarin, Jabar kasus total 6.995 dan sembuh 4.252. Sedangkan Jateng, 20.151 kasus dan, sembuh 6.309.
"Memang kasusnya tinggi. Dari kesembuhan tersebut, dibanding Jabar dan Jateng, kesembuhan di Jatim 4 kali lipat karena kasusnya sangat besar," ujarnya saat peluncuran Gerakan 26 Juta Masker di Pendopo Kabupaten Malang, Jumat (7/8/2020).
Tingginya angka kesembuhan, lanjut dia, tidak lepas dari totalitas rumah sakit, dokter dan tenaga medis.
"Ini karena semua kerja keras, termasuk sopir ambulans," sambung dia.
Mantan Menteri Sosial ini optimistis mampu menekan angka kasus penularan Covid-19. Terlebih telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Pusat, melalui Kemendagri dan PKK.
"Kami akan terus berikhtiar menurunkan angka kematian. Dijaga betul terutama orang yang memiliki komorbid, jangan sampai terpapar, karena jadi kematian tertinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi upaya pemerintah provinsi dalam upaya menekan angka kasus penularan Covid-19 serta meningkatnya jumlah kesembuhan.
Baca Juga: Sudah Sembuh, Pasien Covid-19 Pertama di Wuhan Alami Kelemahan Paru-Paru
Meski demikian, pihak tetap meminta agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara disiplin. Termasuk dengan meminta peran aktif Kader PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
"Minta kader PKK yang berani dan di bawah usia 50. Terutama yang tidak memiliki komorbid (penyakit bawaan). Seperti yang dikatakan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa). Paling banyak angka kematian merupakan pasien komorbid (seperti diabetes)," katanya.
Mantan Kapolri ini melanjutkan, PKK dipilih bukan tanpa dasar. Sebab, menurutnya, organisasi ini besar dan mampu menjangkau hingga level terkecil, yakni keluarga.
"Ini momentum eksistensi PKK, karena ormas besar ini diakui PBB gerakannya sampai door to door," ujarnya.
Kontributor : Aziz Ramadani
Berita Terkait
-
Bencana Lahar Hujan Semeru, 300 KK Terisolasi dan Akses Jalan Terputus
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Sidoarjo Panen Raya Jagung
-
4 Fakta Motor Rusak Gegara Isi Pertalite di Jatim: Pertamina Rilis Hasil Investigasi
-
Wabah Motor Brebet Pertalite Guncang Jatim, Nurdin Halid: Pertamina, Buka Hasil Lab Secara Terbuka!
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tiga Rumah Sakit di Jember Curang dalam Klaim JKN
-
10 Fakta Amalan Dzikir 313 Kali Bada Isya Pembuka Pintu Rezeki Tanpa Batas
-
Dividen Seret, DPRD Jatim Telaah Laporan Keuangan BUMD dan Anak Perusahaannya
-
Garda Terdepan yang Terlupakan, Waka DPRD Jatim Perjuangkan Nasib Perawat Desa
-
BRI Sabet Penghargaan Inovasi 2025, Qlola Jadi Kunci Transformasi Digital Perusahaan