Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 02 September 2020 | 20:42 WIB
Puskesmas Kedungkandang Kota Malang ditutup total. Lantaran seorang tenaga perawat terkonfirmasi positif Covid-19. (Suara.com/Aziz)

SuaraJatim.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya melaporkan ada 15 dokter terpapar COVID-19 selama Agustus 2020. Merespon itu, IDI mewanti-wanti masyarakat untuk serius menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Ketua IDI Cabang Malang Raya Djoko Heri mengatakan, total ada 26 dokter dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 sejak pandemi merebak, Maret 2020. Kasus penularan paling mengkhawatirkan terjadi pada kurun waktu 2 Agustus hingga 31 Agustus 2020. Dimana ada 15 dokter terkonfirmasi positif Virus Corona, sedang 3 dokter diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

"Dalam waktu sebulan ada 15 dokter terpapar. Ini luar biasa. APD di rumah sakit sudah cukup lengkap, protokol penanganan juga lengkap, akan tetapi kasus di masyarakat masih tinggi," kata Djoko, Rabu (2/9/2020).

Djoko melanjutkan, tingginya kasus positif COVID-19 di masyarakat tentunya memiliki risiko tinggi (penularan) pula terhadap dokter dan tenaga kesehatan. Pada kasus sebulan terakhir, beberapa dokter yang terpapar virus juga membuka atau memiliki praktik pribadi. Hal itu sangat memungkinkan potensi terjadinya penularan.

Baca Juga: 100 Dokter Gugur Akibat Pandemi Corona, Pemerintah Ucapkan Belasungkawa

Maka, pihaknya menegaskan agar masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. "Jika kasusnya terus tinggi, pertahanan di rumah sakit juga akan jebol, karena melebihi kapasitas," keluhnya.

Berdasarkan data yang dilaporkan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Malang, jumlah terkonfirmasi positif mencapai 1.317 kasus, per 2 September 2020. Sejumlah 851 diantaranya telah dinyatakan sembuh. Sedangkan 107 lainnya meninggal dunia.

Kontributor : Aziz Ramadani

Load More