Scroll untuk membaca artikel
Rifan Aditya
Kamis, 03 September 2020 | 13:23 WIB
Bupati Jember Faida. [Beritajatim.com]

Di tahun 2016, Faida bersama pasangannya, Abdul Muqit Arief, mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati Jember. Pasangan ini diusung tiga partai besar, yakni PDI-P, Nasdem, dan PAN.

Faida dan Abdul Muqit berhasil memenangkan Pilkada tersebut meskipun sempat diwarnai aksi walk-out oleh saksi pasangan lawan. Faida kemudian dilantik bersama 17 kepala daerah Jawa Timur lainnya. Pelantikan ini juga turut meresmikan Faida sebagai bupati wanita pertama dalam sejarah pemerintahan Kabupaten Jember.

Kontroversi Bupati Faida

Pada Juli 2020 lalu, Bupati Faida dimakzulkan oleh DPRD Jember. Bahkan, 3 partai pengusungnya juga turut memakzulkan Faida.

Baca Juga: Heboh Pengakuan Bupati Faida: Butuh Bermiliar-miliar Dapatkan Rekom Partai

Mengutip Jatimnet.com, Faida menyebut pemakzulan tersebut terjadi karena dirinya memilih maju dari jalur independen pada Pilkada 2021. Sedangkan, dari pihak DPRD, alasan pemakzulan tersebut karena Faida dinilai telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baru-baru ini, video Bupati Faida yang menyebutkan mahalnya rekomendasi partai juga viral di media sosial. Ia menyinggung perihal uang miliaran rupiah yang dibutuhkan untuk mendapatkan surat rekomendasi pencalonan partai dalam pilkada.

Pernyataan tersebut dikemukakan saat Bupati Faida menjadi panelis dalam salah satu acara webinar pada bulan Agustus lalu.

Selama ini, Faida menegaskan bahwa dirinya selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Ia berupaya untuk bekerja secara bersih, jujur, dan tidak KKN. Ia bahkan dengan tegas mengatakan tidak mau kompromi dengan kehendak elit politik yang berlawanan dengan kepentingan rakyat.

Itu dia profil Bupati Faida terlengkap, mulai dari pendidikan, karier medis hingga kontroversinya.

Baca Juga: Jika Pilkada Jember Digelar Agustus, Bupati Faida Berpotensi Terpilih Lagi

Kontributor : Theresia Simbolon

Load More