SuaraJatim.id - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020 di Kabupaten Jember bakal diikuti bupati petahana Faida yang sebelumnya dimakzulkan oleh DPRD setempat.
Dalam survei yang dilakukan Accurate Research and Consultant Indonesia, nama Faida masih memiliki elektabilitas yang tinggi dibanding pesaingnya.
Setelah melakukan dua kali survei pada 24-30 Juni 2020 dan 14-20 Agustus 2020 lalu, elektabilitas Faida mengalami kecenderungan menurun drastis.
“Hasilnya ternyata dari yang pertama, incumbent ini seperti terjun bebas. Elektabilitasnya menurun sangat siginifikan,” kata Direktur Accurate Research and Consultant Indonesia Baihaqi Siraj seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (29/8/2020).
Dari hasil survei itu, elektabilitas Bupati Faida mengalami penurunan jelang Pilkada 2020. Sedangkan nama Hendy Siswanto mengancamnya di posisi kedua.
Dia melanjutkan, pada survei periode pertama, elektabilitas Bupati Faida berada di kisaran 34,05 persen.
“Kemudian pada survei tanggal 14-20 Agustus, tinggal 26,05 persen."
Diakuinya ada banyak faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas bupati petahana, salah satunya adalah keputusan pemilih yang sudah mulai menentukan pilihannya.
“Kemarin pemilih yang belum menentukan, karena sudah mendekati (Hari-H) pemilihan, banyak yang sudah menentukan,” katanya.
Meski begitu, dia mengemukakan dukungan kepada Bupati Faida memang masih kuat.
Baca Juga: 11 Parpol Pemilik Kursi DPRD Jember Siap Keroyok Bupati Faida di Pilkada
“Tapi di lapangan tidak sekuat yang dibayangkan para pemain (politik) di lapangan,” katanya.
Selain itu, dia juga mengemukakn tingkat kepuasan warga Jember terhadap kinerja Bupati Faida hanya sekitar 40 persen.
Lebih jauh, Baihaqi juga mengemukakan, tidak secara otomatis jika ada lebih dari dua calon bupati, maka petahana akan menang.
“Bahkan kalau seandainya terjadi empat calon, peluang Faida kalah itu lebih besar,” katanya.
Berdasar pada survei terakhir Arci, Hendy Siswanto berada posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 24,92 persen. Namun dia juga mengatakan, jumlah pemilih Hendy cenderung stagnan dan tidak meningkat.
“Yang sangat menarik Pak Djoko Susanto. Awalnya sekitar 10 persen, tapi kemudian elektabilitasnya 23,48 persen,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak