Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 04 Agustus 2020 | 04:50 WIB
11 parpol pemilik kursi di DPRD Jember bakal keroyok Cabup petahana di Pilkada Jember. [Antara]

SuaraJatim.id - Majunya calon petahana, Bupati Faida, dalam Pilkada Jember yang akan berlangsung pada Desember 2020 membuat 11 partai politik yang memiliki kursi di DPRD setempat menyatukan kekuatan.

Meski maju melalui jalur perseoarangan dalam Pilkada, Bupati Faida bakal menemukan lawan yang berat dalam kontestasi politik kali ini.

"Memang benar kami menandatangani surat kesepakatan bersama yang dilayangkan kepada DPP masing-masing parpol yang bertujuan meminta pengurus pusat semua partai bersatu untuk mencalonkan satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Jember," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bambang Wahyu seperti dilansir Antara di Jember, Senin (3/8/2020).

Sebelas parpol yang menyatakan kesepekatan tersebut meliputi, PKB (8 kursi), Partai Nasdem (8 kursi), PDI Perjuangan (7 kursi), Partai Gerindra (7 kursi), PKS (6 kursi), PPP (5 kursi), Partai Golkar (2 kursi), PAN (2 kursi), Partai Demokrat (2 kursi), Perindo (2 kursi) dan Partai Berkarya (1 kursi).

Baca Juga: KPK Benarkan Tengah Selidiki Kasus Dugaan Korupsi di Jember

Bambang mengatakan, ada dua poin kesepakatan yang dibuat 11 parpol pemilik kursi di DPRD Jember beberapa waktu lalu.

Pertama, pascaparipurna DPRD Kabupaten Jember dengan agenda hak menyatakan pendapat, memohon kepada DPP partai politik untuk mengawal proses hukum ke Mahkamah Agung, karena keputusan menggunakan hak menyatakan pendapat ini didukung dan disetujui seluruh fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Jember sebegai representasi seluruh partai politik yang ada di Kabupaten Jember dan ini menyangkut marwah serta kehormatan DPRD Kabupaten Jember.

Kedua, dengan lolosnya petahana sebagai calon independen pada Pillkada 2020 di Kabupaten Jember, maka memohon kepada seluruh DPP partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Jember melakukan koordinasi dengan seluruh DPP partai politik sebagai bentuk ikhtiar mengusung satu pasangan calon yang kuat untuk menjadi penantang petahana agar bisa head to head.

"Itu kesepakatan 11 parpol di Jember, tapi keputusan tetap berada di tangan DPP parpol masing-masing, namun kami berharap pusat mendengarkan aspirasi yang di daerah," tuturnya.

Wahyu menjelaskan, seluruh parpol di Jember bersatu karena petahana sudah pasti maju dalam bursa pilkada melalui jalur perseorangan. Sehingga, bagi parpol dengan majunya calon tersebut adalah ancaman bagi perkembangan demokrasi.

Baca Juga: Pasca Dipecat DPRD, Bupati Jember Faida Melengos Ditanya soal Pemakzulan

"Mengingat salah satu pilar demokrasi di Indonesia adalah partai politik, sehingga bagi calon bupati yang diusung oleh parpol akan mendapatkan kontrol kuat dari parpol pengusung, agar kebijakannya benar-benar berpihak kepada rakyat," katanya.

Load More