SuaraJatim.id - Kombinasi obat penawar Covid-19 sampai saat ini masih dalam tahap izin produksi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat tersebut diteliti oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, TNI dan BIN.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Andika Perkasa, menyebut saat ini TNI bersama dua lembaga lainnya yang meneliti obat tersebut masih menunggu hasil review dari BPOM. Apabila hasilnya sudah keluar maka siap mekalukan tindakan selanjutnya.
"Obat ini masih direview oleh BPOM dan semua riset dari Unair, dari kami, terus akan siap memperbaiki apa pun yang disampaikan atau direkomendasikan oleh BPOM pasti akan kami ikuti," kata Andika saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/9/2020).
Sementara itu Rektor Unair Prof M Nasih sebelumnya juga mengatakan hal sama. Unair masih menunggu hasil evaluasi dari riset obat Covid-19. Sejauh ini sudah menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh BPOM serta melakukan penyempurnaan.
Baca Juga: Kepala KSP Moeldoko Ajak Seniman Ludruk Kartolo Hadapi Covid-19
"Mudah-mudahan memuaskan. Nanti kalau ada pertanyaan lagi ya kita jawab apa yang perlu kita sempurnakan ya kita sempurnakan. Sekarang lagi proses itu," ujar Nasih.
Pihaknya juga belum mendapat perintah untuk melakukan uji klinis. Karena proses review belum selesai. "Finalnya masih menunggu. Sekali lagi kami menunggu evaluasinya untuk disempurnakan," katanya.
Nasih melanjutkan, "Tidak ada di hasil review yang harus melakukan eksekusi dalam waktu dekat. Semua masih di pertanyaan-pertanyaan yang itu juga sedang kita jawab bersama. Hasil akhir masih menunggu karena itu kewenangan BPOM dan lainnya."
Dalam waktu dekat, Unair juga segera merilis senyawa bakal calon obat spesifik Covid-19. Bakal calon obat ini telah melalui uji in vitro dan in vivo dengan hasil yang memuaskan.
"Senyawa bakal calon obat spesifik COVID-19 masih membutuhkan tiga tahapan yakni proses untuk menghilangkan bakal, dan calon, sehingga menjadi obat. Jadi masih banyak atau tiga tahapan yang harus dilalui," ujarnya.
Baca Juga: Guru SD dan SMP Terpapar Covid-19 di Surabaya Tinggi, Kini Jadi 393 Orang
"Mudah-mudahan tidak dalam waktu yang lama kami bisa mematenkan senyawa obat, atau yang disebut bakal calon obat spesifik Covid-19. Saat ini sedang dalam proses pematenan, pembuatan nama dan sebagainya," katanya menegaskan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
Terkini
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran
-
Mensos Gus Ipul Pastikan Pemulihan Pasca Bencana Longsor di Jalur Pacet-Cangar