Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 08 Oktober 2020 | 10:56 WIB
Ribuan buruh bersama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Sukabumi melakukan aksi unjuk rasa di lapangan Merdeka, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). [ANTARA FOTO/Iman Firmansyah]

SuaraJatim.id - Ribuan massa buruh yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jawa Timur (Jatim) bergerak menuju Gedung Negara Grahadi Kota Surabaya pada Kamis (8/10/2020).

Elemen yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) memulai aksi pukul 10.00 WIB dengan menggelar longmarch dari Bundaran Waru yang menjadi akses masuk ke Kota Surabaya dari Sidoarjo ke Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Juru bicara Getol Jatim Habibus Shalihin mengatakan, aksi hari ini akan mendatangkan massa sebanyak 3.000-an di seluruh Jatim.

"Massa yang turun kurang kebih 3000-an dari elemen buruh, tani mahasiswa dan masyarakat sipil lainnya," kata Habibus kepada SuaraJatim.id.

Baca Juga: Digeruduk Pendemo Omnibus Law, Jalan Menuju DPR Ditutup Kawat Berduri

Selain di Gedung Negara Grahadi, massa aksi juga akan menggelar di sejumlah titik yakni Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan dan Gedung DPRD Jalan Indrapura.

"Titik kumpulnya di Waru Sidoarjo, tapi titik sasarannya adalah Grahadi. Namun sesuai dengan pemberitahuan, ada tiga titik, yaitu Kantor Gubernur, DPRD Jatim, Grahadi. Bisa di tiga tempat itu," katanya.

Untuk menyambut aksi massa Getol Jatim, aparat keamanan mengerahkan 4.263 personel gabungan dari unsur TNI-Polri. Sebelum melakukan penjagaan, ribuan personel gabungan tersebut menggelar apel kesiapan pasukan di Jalan Frontage Ahmad Yani di depan Mal Cito.

Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan, ribuan personel yang telah disiagakan nantinya akan disebar di beberapa titik vital yang dimungkinkan dilalui oleh massa demonstrasi.

"Personel gabungan menyebar mengamankan di titik Cito, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, DPRD Jatim, kawasan industri Sier, Margomulyo, dan akses tol," ujarnya.

Baca Juga: Analis: Saya Pikir, There Is No Way Jokowi akan Batalkan UU Ciptaker

Kontributor : Arry Saputra

Load More