Di Korea Selatan, jajak pendapat awal bulan ini menemukan bahwa 62 persen dari 2.548 responden di provinsi Gyeonggi, dekat Seoul, tidak mau divaksinasi Covid-19, bahkan jika vaksin disetujui, sampai semua pertanyaan keamanan dijawab sepenuhnya.
Vaksin flu Korea Selatan dipasok oleh pembuat obat yang berbeda, termasuk LG Chem dan Boryung Biopharma, sebuah unit dari Boryung Pharm.
Seorang pejabat dari Boryung Pharm mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan mengetahui kasus kematian tersebut, namun tidak segera memberikan tanggapan. LG Chem mengatakan perusahaan akan mengikuti saran pemerintah.
Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang meninggal pada hari Jumat adalah kematian pertama yang dicatat oleh petugas setelah menerima vaksin. Anak itu meninggal dua hari setelah menerima suntikan flu di Incheon, dekat ibu kota Seoul.
Baca Juga: IDI Surati Menkes Terawan: Jangan Asal Suntik Vaksin Covid-19!
Seorang pria berusia sekitar 70 tahun, yang menderita penyakit Parkinson dan aritmia, adalah kasus terbaru. Dia meninggal di Daegu pada hari Rabu, sehari setelah menerima vaksin flu.
Pejabat di Kota Daegu mengatakan pria itu telah menerima vaksin sejak 2015 tanpa reaksi merugikan sebelumnya.
Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi dengan vaksin flu gratis sejak dilanjutkan pada 13 Oktober, dengan sekitar 350 kasus reaksi merugikan dilaporkan.
Jumlah kematian tertinggi akibat program vaksinasi flu musiman sebanyak enam orang yang terjadi pada tahun 2005, menurut kantor berita Yonhap.
Bahkan sebelum pandemi virus corona, kepercayaan pada vaksin merupakan tantangan yang semakin besar bagi badan kesehatan masyarakat Korea Selatan.
Baca Juga: Menurut Ahli, Vaksin Covid-19 Tak Mencegah dari Kematian walau Efektif
Organisasi Kesehatan Dunia menyebut keragu-raguan vaksin sebagai salah satu dari 10 ancaman kesehatan global teratas tahun lalu.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Pentingnya Vaksinasi Influenza Ibu Hamil, Bisa Jadi Garda Terdepan Lindungi Antibodi Bayi?
-
Tragis! Siska Bocah 10 Tahun Derita Kanker Ganas Pasca Vaksinasi di Sekolah, Keluarga Minta Bantuan
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Kronologi Mobil BMW Terbang di Tol Gresik yang Belum Tersambung
-
Asisten Masinis Tewas Usai KA Jenggala Tabrak Truk, PT KAI Tempuh Jalur Hukum
-
Dua Gudang Penyimpanan Bahan Baku Sandal Milik Pabrik Sepatu Legendaris di Surabaya Ludes Terbakar
-
Pemprov Jatim Didesak Ikuti Jabar Tentang Pajak Kendaraan Bermotor, Kiai Asep Pasang Badan
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas