Ia mengatakan tidak. Burung perkutut cukup mudah untuk dikembang-biakan. Bahkan aves anggungan itu masuk kategori peliharaan yang tahan dengan penyakit. Tak ada treatment khusus selama bentuk kandang dan ketersediaan makanan tersedia.
Perkutut yang siap untuk dijodohkan, lanjut Tonny, adalah yang berusia setidaknya lima sampai enam bulan. Kandangnya direkomendasikan agak lebar. Hal ini memungkinkan perkutut punya ruang gerak yang cukup bebas.
"Mungkin awal-awal setekah sapih bisa dibikinkan umbaran (koloni) dulu. Baru nanti disendirikan. Disini kita bisa menentukan mana yang bagus manggungnya," tutur pria sambil menarik sebatang rokok.
Lalu bagaimana menentukan perkutut bangkok yang berkualitas?
Menurut Tonny itu butuh riset yang tak sebentar. Karena untuk sepasang perkutut bangkok yang kualitas baik, belum tentu memiliki keturunan yang baik pula.
Bila hasil peranakan kurang maksimal, ia harus mengganti indukan baik jantannya maupun betinanya.
Setelah itu kembali dilihat hasil keturunan yang dihasilkan. Bila bagus, maka pasangan itu takkan dipisah. Bila meleset, treatment pergantian pasangan akan diulang.
"Itulah kenapa harga perkutut bangkok ini cenderung stabil. Naik turunnya nggak melonjak begitu," jelasnya.
Bagaimana cara memilih indukan yang baik bagi pemula?
Baca Juga: Setelah Dilan, Iqbaal Ramadhan Perankan Burung Perkutut
Tonny merekomendasikan untuk memilih indukan dengan kualitas yang standart dulu. Ini untuk melatih agar breeder tahu proses mencari anakan perkutut berkualitas. Selain itu modal awalnya juga tidak terlalu besar.
"Tapi kalau misal sampean punya jaringan yang bagus ya monggo silahkan. Perawatannya simpel," bebernya.
Diujung wawancara Tonny berpesan, apapun yang menjadi usaha wajib hukumnya untuk diseriusi dan dicintai. Tidak ada istilah baginya, orang itu cocok memelihara perkutut atau tidak. Selama konsisten, hasilnya bisa dirasakan.
"Saya mencoba 12 pasang dan hasilnya seperti ini. Kalau misalnya ada yang bilang, pak saya ndak cocok memelihara perkutut, halah itu salah. Banyak kok yang melenceng dari sekolahnya. Mana ada yang tahu kalau sarjana teknik terus bisa sukses ternak perkutut? Ndak ada. Yang penting telaten," pungkasnya.
Kontributor : Farian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dapat Cuan Kilat dari DANA Kaget: Klik Link Saldo Gratis Rp 333.000 Hari Ini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak