Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 20 November 2020 | 20:12 WIB
Petugas berpakaian APD menyelamatkan korban tewas kecelakaan yang terjatuh di sawah di Turi, Sleman, Senin (6/4/2020). - (Twitter/@sharnoe9418)

SuaraJatim.id - Petugas pengantar jenazah dari Tim Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Jember kehabisan persediaan baju hazart material (hazmat) sejak dua hari terakhir.

Padahal baju tersebut sangat diperlukan untuk mengantarkan jenazah sesuai dengan protokol Covid-19.

“Bajunya memang sekali pakai. Sudah dua hari ini kami tidak bisa melaksanakan pengantaran jenazah karena hazmat kosong,” kata Humas PMI Jember Ghufron Evian Efendy kepada Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Jumat (20/11/2020) sore.

Lantaran itu, sudah enam permintaan pengantaran jenazah terpaksa ditolak karena masalah kekurangan baju hazmat ini.

Baca Juga: Ingatkan Covid-19 Masih Ada, TRC BPBD DIY Gelar Upacara 17an Pakai Hazmat

“Akhirnya pengantaran jenazah ditangani rumah sakit langsung,” katanya.

Untuk diketahui, PMI Jember sudah melakukan pengantaran hingga 155 kali dengan protokol Covid dari rumah sakit ke pemakaman sejak 28 April hingga 16 November 2020.

Dalam satu kali pengantaran jenazah, pengantar jenazah dari PMI setidaknya membutuhka dua helai hazmat.

Dia juga melanjutkan, selama ini pakaian hazmat PMI Jember berasal dari donasi PMI provinsi, dokter, perawat, dan perorangan. Gugus Tugas Pemkab Jember pernah sekali memberikan sumbangan pakaian tersebut.

“Sekarang kami berharap ada donasi hazmat agar kegiatan pengantaran jenazah tetap berjalan,” katanya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Jatim Jadi Imam Salat Iduladha, Jamaah Pakai Baju Hazmat

Load More