Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Ria Rizki Nirmala Sari
Selasa, 01 Desember 2020 | 11:54 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy menunjukkan Rapid Test buatan dalam negeri. [Suara.com/Ria Rizki]

SuaraJatim.id - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan vaksin Covid-19 yang rencananya akan diberikan mulai Desember 2020 ini, bukan merupakan senjata pamungkas untuk membunuh virus corona covid-19.

Muhadjir minta pada masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan semisal vaksin sudah tersedia.

Saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Karena itu, masyarakat dianggapnya mesti diberikan pemahaman kalau vaksin bukan menjadi senjata utama dalam memerangi Covid-19.

"Yang penting sekarang menyadarkan kepada masyarakat bahwa yang namanya vaksin itu bukan senjata pemungkas yang betul-betul memungkasi Covid-19 ini," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Bagaimana Cara Penularannya?

Muhadjir menuturkan, hal yang paling penting untuk mencegah virus adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Sebetulnya yang paling penting kembali kepada semula, yaitu disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," tuturnya.

Kalau berkumpul bersama-sama di ruangan tertutup dan disertai pendingin ruangan serta intensitas percakapannya tinggi, maka kemungkinan micro droplet bertebaran di udara dan terinkubasi dalam ruangan itu.

"Itu menurut saya justru di situ beberapa kasus terjadi adalah kluster kecil dari pertemuan tertutup yang sembrono yang tidak mau mematuhi protokol kesehatan itu," tutupnya.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, KPAI Sarankan Siswa dan Guru Cuci Tangan Sejam Sekali

Load More