Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 28 Desember 2020 | 12:34 WIB
Jamaah sholawatan di Gresik Tawuran viral di media sosial (Istimewa)

SuaraJatim.id - Sholawatan atau pujian terhadap Nabi Muhammad dengan lantunan lagu biasanya dibawakan dengan khusuk. Tapi kali ini tidak, di Kabupaten Gresik, tepatnya di Desa Kesambenkulon, Wringinanom malah diwarnai kericuhan.

Para jamaah yang tadinya bersholawat malah adu jotos. Kericuhan itu sempat terekam dalam video yang viral di grup WhatsApp (WA) dan media sosial.

Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan bagaimana puluhan orang saling pukul satu sama lain. Bahkan perkelahian menyasar di depan rumah warga.

Sontak jemaah perempuan sangat panik. Mereka berlarian ke dalam rumah warga. Ada juga seorang ibu yang menyelamatkan anaknya, supaya tehindar dari tawuran tersebut.

Baca Juga: Hujan Lebat, Kali Lamong Kembali Meluap dan Rendam Delapan Desa di Gresik

Sedangkan dari informasi yang dihimpun, perkelahian massal itu diduga disebabkan karena adanya copet yang beraksi. Namun dugaan ini belum bisa terkonfirmasi kebenarannya.

Sholawatan berujung ricuh itu digelar di Dusun Kidul, Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Acara itu menghadirkan Habib Muchsin Al-Hamid, KH Ahmad Basori Tajib dan Ustadz Muhammad Syahril.

Dalam acara Kesamben Kulon Bersholawat itu memperingati maulid nabi Muhammad SAW dan Haul Dusun Kesambenkulon pada Sabtu (26/12/2020) pukul 19.0 Wib.

Aksi kericuhan dalam sholawatan di Kesamben Kulon itu dibenarkan oleh Habib Muchsin Al-Hamid. Melalui akun Instagram pribadinya, @muchsin.ahmad_alhamid, ia mengaku kecewa atas tindakan anarkis dari para jemaah. Bahkan sang Habib mengancam tidak akan mau bersholawat di Gresik.

"Atas nama pribadi, saya mengecam keras kejadian tadi malam dan saya tidak akan mau lagi bersholawat di Wringinanom Gresik, karena buka hanya 1 atau 2 kali saja terjadi tawuran dan kejadian seperti itu bukan hanya pada acara saya saja," tulis Habib Muchsin Al-Hamid melalui instagram pribadinya.

Baca Juga: Duh! Keempat Kalinya Jebakan Tikus Listrik Makan Korban di Gresik

"Demi Allah bilamana Syekhermania khususnya Gresik tidak membuat pernyataan dan berjanji tidak melakukan tawuran lagi, maka sampai kapanpun saya tidak akan mau hadir atau bersholawat di Gresik lagi. Sekian terima kasih dan semoga menjadikan pelajaran bagi seluruh syekhermania dimapaun berada," katanya.

Dihubungi terpisah anggota Syekhermania Wringiananom Gresik memilih menghindar. Melalui sambungan seluler, salah satu anggota Sykhermania Wringinanom, Irysad mengaku tidak tahu menahu kejadian itu.

"Saya malah tidak berangkat saya tidak tahu apa-apa, saya di malang, wa saya tidak aktif. Tidak tahu kabarnya teman-teman bagaimana," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Wringinanom Suwartono mengaku baru mendapat kabar pada Minggu 27 Desember 2020 sore.

Kegiatan yang diwarnai kericuhan itu menjadi perhatian. Mengingat pandemi Covi-19 belum berakhir, namun warganya membuat kegiatan dengan menciptakan kerumunan.

"Saya tahunya tadi sore, panitia besok rencana kami panggil," katanya, Minggu (27/12/2020) petang, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, media jejaring suara.com.

Terkait ijin, Suwartono menyebut tidak ada ijin yang dikeluarkan oleh Muspika untuk kegiatan tersebut. "Tidak ada ijinnya," katanya.

Disisi lain, aparat kepolisian juga mengaku kegiatan sholawatan itu tidak mengantongi ijin. Sudah ada penindakan yang dilakukan.

"Baru satu orang tadi yang sudah kami panggil," kata Kapolsek Wringinanom AKP Christian, Minggu (27/12/2020).

Terkait aksi kericuhan itu, pihaknya mendapat informasi jika terdapat copet yang beraksi ditengah-tengah jamaah. "Infonya ada copet," katanya.

Load More