Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 15 Januari 2021 | 18:31 WIB
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat mengikuti Program Vaksinasi di Balai Kota Surabaya [suara.com/Dhimas Angga]

SuaraJatim.id - Gara-gara tensi darah tinggi, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti, nyaris gagal disuntik vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 di Balai Kota Surabaya, Jumat (15/1/2021).

Ceritanya, sebelum proses vaksinasi dilakukan, Whisnu lebih dulu harus melalui tahap tes kesehatan. Hasilnya, dari tes kesehatan itu ternyata tensi darahnya tinggi.

"Tensinya agak tinggi, tadi pagi ngopi dulu," kata Whisnu setelah proses vaksinasi.

Meski begitu, Whisnu dinyatakan bisa melakukan vaksinasi lagi karena tensi darahnya sudah normal kembali setelah melakukan istirahat sebentar.

Baca Juga: Pemakaman Fadly Satrianto Korban Sriwijaya Air, Sumarzen: Ayah Enggak Kuat!

"Alhamdulillah nggak sakit. Vaksinasi ini diharapkan yang udah terdaftar bisa ikut vaksin. Jangan takut. Nggak sakit. Aman dan halal" ujarnya merasa senang setelah divaksin.

"Jarumnya kecil kok. Mosok grogi, awake gede ngene (masa grogi, badannya besar gini)," ujarnya menambahkan.

Whisnu mengatakan, setiap orang yang telah divaksin bukan berarti sudah aman dari Covid-19. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua orang untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

"Jauhi kerumunan dan batasi interaksi. Itu harus didengungkan terus sampai bisa mengandalkan dan menuntaskan covid. Bisa memotong penyebaran Covid-19 supaya pandemi bisa segera hilang," jelasnya.

Diketahui, tahap pertama vaksinasi di Surabaya menyasar pada jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan Tenaga Kesehatan (nakes).

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Kota Malang Dijadwalkan Februari

Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono juga mengalami hal serupa. Ia sempat dinyatakan tak memenuhi syarat untuk di vaksin. Alasannya sama dengan Whisnu, tensi darah pria yang akrab disapa Awi itu tinggi.

"Karena tensi darah saya tak memenuhi syarat," Kata Adi Sutarwijono, Jumat (15/1/2021).

Dokter lalu menyarankan Awi agar istirahat sejenak agar tensi dari keduanya bisa normal lalu kemudian kembali divaksin.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More