SuaraJatim.id - Sudah lama Jalan Arteri Porong Sidoarjo ini penuh dengan lubang. Namun pemerintah daerah setempat tidak kunjung memperbaiki jalan yang menghubungkan akses Malang-Sidoarjo-Surabaya tersebut.
Padahal, jalan raya yang tidak rata dan penuh lubang membahayakan bagi para penggunannya. Pantauan di lokasi, lubang-lubang selebar 30 centimeter dengan kedalaman 20 centimeter banyak sekali, membentang di ruas jalan sepanjang 150 meter.
Contohnya lubang jalan di Jembatan Sungai Porong hingga sebelum fly over Desa Wunut Porong. Pengendara yang melintas pun akhirnya memperlambat laju kendarannya karena khawatir akan merusak kendaraan. Tentu saja hal ini dikeluhkan oleh para sopir, terutama pengemudi truk.
Seperti yang diungkapkan Panjul (40). Ia mengaku was-was ketika melewati jalan arteri Porong. Saking takutnya ia melaju pelan membawa truk bermuatan tepung.
"Jalan ini sudah lama rusak, sampai sekarang belum ada perbaikan. Seminggu yang lalu truk teman saya patah as rodanya di sini," ungkap Panjul, Selasa (18/1/2021).
Keluhan lain dari Sholikin (34) yang juga sopir truk. Ia mengatakan sering menemui truk rusak ketika melintasi jalan arteri Porong.
Ia pun berharap agar pemerintah segera memperbaikinya karena akan menghambat pengiriman barang bermuatan besar. Terlebih jika truknya rusak di tengah jalan.
"Harapannya segera diperbaiki oleh pihak terkait, karena sering terjadi truk rusak akibat jalan berlubang ini. Mau lewat jalannya susah akibat banyak lubangnya," kata pria asal Banyuwangi ini.
Tak hanya sopir saja, warga sekitar Desa Wunut, Masdauk (28) yang sehari-hari menjadi tukang parkir di Jalan Arteri pun mengaku sering menemui kecelakaan di tempat tersebut.
Baca Juga: Jalan Raya Porong Sidoarjo Ditutup Gegara Banjir, Banyak Kendaraan Mogok
Menurut dia pengendara roda dua yang tak pernah melintasi jalan ini pasti akan jatuh.
"Saat musim hujan malah membahayakan pengguna jalan, karena pengendara yang jarang atau belum pernah lewat sini pasti jatuh. Beda kalau yang biasa lewat pasti mereka melambatkan laju kendaraannya," kata dia.
Bahkan, lanjut Masdauk, kecelakaan juga kerap terjadi ketika malam hari. Saat ada kendaraan roda empat melaju dengan kencang kemudian langsung pindah jalur dari lambat ke utama menjadi faktor terjadinya kecelakaan.
"Biasanya kalau malam hari malah sering terjadi kecelakaan, soalnya kan mobil itu kencang-kencang habis dari jalur lambat ke utama. Jadi bisa mengagetkan pengendara yang lain di belakangnya," katanya.
Kontributor : Arry Saputra
Berita Terkait
-
Jalan Raya Porong Sidoarjo Ditutup Gegara Banjir, Banyak Kendaraan Mogok
-
Jalan Raya Porong, Dekat Lumpur Lapindo Terendam Banjir Setinggi 1 Meter
-
Jambret Cemen, Gagal Gondol HP Bocah hingga Dipukuli Warga
-
Bocah 10 Tahun Nekat Gagalkan Aksi Jambret HP
-
Melawan Pelaku Jambret, Bocah 10 Tahun Berhasil Gagalkan Aksi Pelaku
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel