SuaraJatim.id - Surabaya kembali gaduh kabar tawuran antara bocah pada Minggu (07/02/2021) dini hari. Satu anak dikabarkan kondisinya kritis akibat mengalami luka-luka serius.
Bentrok antar bocah ini terjadi setelah mereka janjian lewat media sosial. Tawuran sendiri tidak seimbang karena 4 bocah harus melawan 20 bocah.
Kanit Polsek Asemrowo Iptu Riskika menjelaskan, sepuluh anak sudah diamankan dan diperiksa. Dari situ, dua bocah sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Benar kita sudah periksa dan masih pengembangan. Rencana malam ini mau kita amankan kembali pelaku lain," katanya kepada beritajatim.com, jejaring media suara.com, Senin (8/2/2021).
Baca Juga: Pemuda Tuban Bacok Mantan Pacar Sampai Kulit Kepala Terkelupas di Surabaya
Riskika menjelaskan, dirinya masih melakukan pengembangan sehingga tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain. Terkait identitas dari pelaku sendiri belum bisa diberikan penjelasan secara detail.
Hanya saja, pihaknya berjanji akan memberikan data untuk publik akan adanya pengeroyokan yang berawal dari caci maki di sosial media.
"Malam ini kita akan melakukan penangkapan. Bahkan akan kita rilis malam ini juga," cetusnya.
Sebelumnya, bentrok antar remaja baru gede ini terjadi di Surabaya, dini hari kemarin. Bentrok yang tak seimbang ini pun membuat seorang anak menjadi korban dan mengalami luka parah.
Iptu Riskika menjelaskan kejadian tersebut masih dalam penyelidikan petugas. Dalam aksi pengeroyokan yang ada korban mengalami luka parah di bagian badan dan juga kepalanya.
Baca Juga: Bentrok 4 Lawan 20 Orang, Satu Remaja Kritis
"Korban mengalami luka dan mendapatkan perawatan di RS BDH dan akan dirujuk ke RSU dr Soetomo," ujarnya, Minggu (07/02/2021).
Riskika menjelaskan pengeroyokan ini terjadi karena kedua kelompok bertemu di sosial media. Pertemuan yang tak akur dan saling menantang ini pun berlanjut pada pertemuan di Jalan Dupak Rukun depan pasar loak baru.
Korban bersama tiga temannya mencoba mengecek lokasi dan ternyata korban dan temannya sudah ditunggu sekitar 20 orang.
Meski kalah jumlah, korban dan rekannya tak mau lari. Mereka justru melakukan olok-olokan dan tarik ulur untuk beradu kekuatan.
Sampai akhirnya karena korban yang tak lari ini di keroyok dan di bacok. Tak berdaya dan tak mampu melawan, korban pun mengalami luka bacok di kepala belakang, tangan kanan sobek, bahkan kaki kanan patah.
"Sampai akhirnya atas kejadian ini lalu korban di bawa oleh temannya yang sempat lari ke RS. BDH dan berikutnya memberitahukan kejadian tersebut kepada ibu korban. Inisial korban MDS (16)," lanjutnya.
Kini kasus ini masih dalam penyelidikan dan petugas mencari pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kasus kita dalami doakan segera terungkap," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sosok Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang Disorot Usai Kasus Polisi Tembak Pelajar
-
Sebut Siswa SMK Ditembak Polisi gegara Tawuran, Harta Kapolrestabes Semarang Naik 10 Kali Lipat dalam Setahun
-
Tragedi di Semarang, Komisi X DPR Kritisi Cara Polisi Tangani Tawuran Anak hingga Sebabkan Satu Siswa SMK Tewas
-
Kejanggalan Siswa SMK Diduga Ditembak Polisi: Tawuran atau Serempet Motor?
-
Pelajar Anggota Paskibraka di Semarang Tewas Tertembak, Polisi Berdalih Bubarkan Tawuran
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Khofifah Siapkan Tim Khusus untuk Kawal Suara di TPS
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan