SuaraJatim.id - Petugas dan sejumlah relawan memberikan hiburan eduktif kepada anak-anak di pengungsian SDN 3 Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Para pengungsi anak-anak diajak senang untuk mengurangi rasa jenuh dan stres pasca bencana tanah longsor yang melanda.
Koordinator Pengungsi dari Tagana, Dwi mengatakan, para anak-anak pengungsi diajak bermain dan belajar oleh Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD dan relawan. Anak-anak yang berada di lokasi pengungsian SDN 3 Ngetos, merasa senang dan terhibur saat diberi edukasi dan permainan.
“Anak-anak diajak bermain, belajar, menggambar dan bernyanyi. Selama kegiatan berlangsung, para petugas dan anak-anak diwajibkan menggunakan masker sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19,” kata Dwi, dikutip dari keterangan tertulis diterima suara.com, Kamis (18/2/2021).
Berdasarkan catatan, lanjut dia, kebutuhan pokok pengungsi sudah tercukupi dengan baik. Kebutuhan yang mendesak lainnya adalah kebutuhan anak- anak seperti popok bayi, susu dan biskuit karena anak-anak lumayan banyak di pengungsian.
Baca Juga: Update Evakuasi Korban Longsor Nganjuk, 6 Orang Masih Hilang
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB, Dr. Raditya Jati mengatakan, bahwa BNPB telah memberikan bantuan yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri PMK kepada Pemerintah Kabupaten Nganjuk berupa masker 1.000 pcs, masker anak-anak 1.000 pcs, rapid tes antigen 200 tes, sarung 200 pcs, dan matras 100 pcs.
Ia melanjutkan, kejadian bencana tanah longsor tersebut dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu (14/2/2021) yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB. Hujan deras itu mengakibatkan tebing longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Nganjuk, pada pukul 18.00 WIB.
"Hingga Rabu (17/2) Rekap total korban tertimbun longsor 21 Orang, 6 orang masih dalam pencarian, 13 orang telah ditemukan dalam kondisi (MD), 2 orang ditemukan dalam kondisi luka-luka, 18 orang luka saat menyelamatkan diri dari longsor (dirawat di puskesmas). 54 KK / 186 Jiwa terdampak dan 139 Jiwa mengungsi di depan SDN 3 Ngetos," urai Raditya Jati.
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Proyek 'Mercusuar' Jokowi Dibayangi Banjir dan Longsor Besar
-
Longsor Sampah Tewaskan 23 Korban di Uganda, Orang dan Hewan Ternak Terkubur Gundukan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang
-
Terungkap Bunker Milik Bandar Narkoba di Surabaya, Isinya Bikin Syok
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter