SuaraJatim.id - Polrestabes Surabaya menyarankan Bonek, suporter Persebaya Surabaya, tidak mengerahkan massa menggelar demonstrasi ke kantor pemkot setempat. Polisi akan mencari cara agar perwakilannya bisa bertemu dengan pemkot.
Hal ini bertujuan menghindari aksi yang melibatkan 5000 massa tersebut. Di sisi lain, kondisi Kota Surabaya saat ini masih melaksanakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Seperti disampaikan Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya AKBP Winboko, masyarakat, pemkot dan seluruh instansi harus bisa menjaga Surabaya sehat, aman, kondusif dan terbebas dari Virus Corona.
Oleh sebab itu, kata dia, kepolisian akan mengambil solusi terbaik buat kedua belah pihak, dalam hal ini Pemkot Surabaya dan Bonek. Winboko juga membenarkan kalau izin aksi 5000 bonek sudah diterima oleh polisi.
"Betul surat pemberitahuan dari perwakilan Bonek sudah kami terima. Memang ada pemberitahuan akan adanya aksi, tapi Polri akan memberikan solusi selain demo. Yakni pertemuan Pemkot Surabaya dengan Perwakilan Bonek," jelasnya saat dihubungi beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (23/3/2021).
Lebih lanjut Winboko menjelaskan, aksi tersebut sebenarnya tak harus terjadi. Sebab, Kota Surabaya masih dalam pelaksanaan PPKM. Sehingga, prioritas dalam pelaksanaan kondisi pandemi saat ini, kedua belah pihak mestinya bisa menyelesaikan konflik dengan baik.
Sebab, solusi terbaik buat kedua belah pihak ini yang akan membawa Kota Surabaya jadi aman, kondusif dan sehat mengadapi pandemik virus.
"Kita akan pertemukan dulu. Bagaimana caranya harusnya bisa menuai solusi terbaik buat kedua belah pihak. Itu harapan kami untuk menjaga kondusifitas di tengah pandemi," katanya.
Sebelumnya, Bonek berencana menggelar unjuk rasa terkait pemakaian Stadion Gelora Bung Tomo dan Gelora 10 November untuk home base di depan kantor Walikota Surabaya pada 26 Maret hingga 1 April 2021.
Baca Juga: Peserta Kongres HMI Ngamuk, Kaca Gedung Islamic Centre Pecah Berantakan
Alasan demo, hingga kini manajemen Persebaya dan Pemkot Surabaya belum ada titik temu sehingga Tim Bajul Ijo terancam bertanding di luar Surabaya. Surat pemberitahuan kegiatan unjuk rasa pun dilayangkan dan telah diterima polisi.
Berita Terkait
-
Peserta Kongres HMI Ngamuk, Kaca Gedung Islamic Centre Pecah Berantakan
-
Kronologis Kongres HMI Ricuh, 6 Orang Ditangkap Polisi karena Ngamuk
-
Kongres HMI Ricuh di Surabaya, 1.300 Peserta Asal Makassar Diamankan
-
Duhh! Kongres HMI Molor Sampai Subuh, Kursi Beterbangan Anggota Ricuh
-
Lumat Persik dengan 10 Pemain, Pelatih Persebaya Beberkan Strategi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Khofifah: Perkuat Pengawasan APIP untuk Cegah Praktik Korupsi!
-
Banyak Pengajuan Unit Usaha KDKMP Ditolak di Jatim, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Malam Tahun Baru Penuh Warna: Musik, Nostalgia, dan Countdown Spektakuler
-
Kenapa Suporter Arema Malang Dilarang Nonton di Stadion GKR Lawan Malut United? Ini Alasannya
-
Kronologi Pembunuhan Sadis Istri dan Anak Polisi di Nganjuk, Kamar Kos Dibakar hingga Minta Tolong!