Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 22 April 2021 | 20:01 WIB
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Berda Asmara yang suaminya Serda Mes Guntur Ari Prasetya menjadi juru diesel di KRI Nanggala-402. [ANTARA]

SuaraJatim.id - Hilangnya KRI Nanggala-402 di Perairan Bali bagian utara menyisakan harapan bagi keluarga yang hingga kini belum mengetahui kondisi anak buah kapal selam buatan Jerman tersebut. 

Perasaan itu yang juga dirasakan Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Berda Asmara karena suaminya Sersan Dua Mes Guntur Ari Prasetya menjadi juru diesel di kapal tersebut. Berda menceritakan kali terakhir bertemu pada Senin (19/4/2021) sebelum suaminya bertugas.

"Seperti biasa, saya diantarkan ke rumah orang tua terlebih dahulu dan pamitan mau berangkat layar, hanya bilang doain selamat, dik," ucap Berda sambil terbata pada Kamis (22/4/2021).

Dia mengungkapkan, sebelum berangkat, suaminya berada di rumah selama lima hari karena baru selesai berlayar.

Baca Juga: Kisah Istri ABK KRI Nanggala yang Ingin Bangunkan Sahur Suaminya lewat WA

"Setiap pulang suami selalu menanyakan kabar saya dan anak selama ditinggal, bercanda gurau," katanya.

Berda tak bisa menahan tangis saat mengingat sosok suaminya yang perhatian dan penyayang. Selama tidak berlayar, suaminya selalu memanfaatkan waktu maksimal dengan keluarga.

"Suami saat awal bekerja dahulu sudah memberi tahu saya tentang risiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yang hilang. Jadi, mau tidak mau, siap tidak siap, ya harus siap," tuturnya.

Berda mengenal suaminya sejak lulus SMA, kemudian mereka menikah setelah dirinya menempuh dua semester kuliah. 

"Sampai sekarang usia pernikahan kami sudah 13 tahun empat bulan dan sudah punya satu anak perempuan usia 8 tahun," tuturnya.

Baca Juga: Kisah Helen, Suaminya di Dalam KRI Nanggala: WA Saya Centang Satu

Dia mengaku baru mengetahui kapal selam hilang kontak usai berbuka pada Rabu petang (21/4/2021) melalui grup ibu-ibu KRI Nanggala-402. Selama berlayar, dia mengatakan, sang suami memang tidak bisa dikontak sampai tiga atau empat hari setelah sandar. 

"Ternyata hilang kontak kapalnya dan saya lihat di Google memang ada berita hilang kontaknya," katanya sambil kembali menangis.

Hingga saat ini, Berda mengaku masih menunggu kabar KRI Nanggala-402 melalui grup para istri, namun belum ada kabar apapun. Dia mengungkapkan hari ini kampusnya, Unusa, juga menggelar doa bersama secara daring untuk suaminya.

"Nunggu kabar resmi juga, mohon doanya supaya segera ada kabar," katanya. (Antara)

Load More