Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 27 April 2021 | 21:15 WIB
Ilustrasi Salat Idul Fitri [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

SuaraJatim.id - Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur ajak masyarakat menggelar salat Idul Fitri 1442 di rumah masing-masing.

Imbauan ini dalam bentuk tausiyah dalam rangka menyambut Idul Fitri 1442 H/2021 M di tengah masa pandemi Covid-19.

"Mengimbau kepada seluruh umat Islam di Jawa Timur agar melaksanakan Shalat Idul Fitri di rumah bersama keluarga," demikian bunyi tausiyah MUI Jatim, Selasa (27/04/2021).

Imauan salat Idul Fitri di rumah ini tujuannya agar tidak menimbulkan kerumunan kelompok yang menimbulkan kerentanan terhadap penularan virus Covid-19.

Baca Juga: Bupati Ponorogo Izinkan Silaturahmi Lebaran: Say Hello Saja

Tausiyah ini ditandatangani Hasan Mutawakkil Alallah. Selain terkait imbauan Salat Id di rumah, MUI Jawa Timur juga mengajak segenap umat Islam di Jawa Timur untuk senantiasa menyempurnakan ibadah Ramadan.

"Agar senantiasa menyempurnakan ibadah Ramadan dengan penuh khidmat namun dalam kewaspadaan tinggi terhadap potensi lonjakan kasus positif Covid-19 dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, memakai masker, dan menjauhi kerumunan."

Lalu MUI mengajak seluruh umat Islam di Jawa Timur untuk memperkuat doa untuk keselamatan bersama dari ancaman, khususnya, pandemi Covid-19 serta agar pandemi dimaksud segera usai.

Tausiyah itu dibuat berdasarkan adanya potensi lonjakan kasus positif Covid-19, seperti terjadi di beberapa belahan dunia, salah satunya India.

Selain itu merujuk pada himbuan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagaimana yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, pada konferensi pers virtual Jumat (23/04/2021).

Baca Juga: Satgas Covid-19 Ajak Masyarakat Mudik Virtual

Tausiyah itu tertuang dalam surat nomor 05/MUI/JTM/IV/2021 tentang Menyambut Idul Fitri 1442 H/2021 M di Tengah Masa Pandemi yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum, Hasan Mutawakkil Alallah dan Profesor Muzakki.

Load More