SuaraJatim.id - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta PT Bank Pembangunan Daerah, Tbk (Bank Jatim) untuk melakukan percepatan perluasan digitalisasi keuangan.
Pertimbangannya, kata dia, saat ini pola transaksi masyarakat semakin bergeser dari konvensional ke digital. Masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi digital, apalagi jika menyasar segmen milenial dan di tengah terbatasnya aktivitas fisik di masa pandemi Covid-19.
Bank yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BJTM, itu merupakan bank kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Saat ini, Bank Jatim memiliki sejumlah kesempatan dan peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Salah satu peluang pengembangan itu contohnya percepatan dan perluasan proses transformasi digital. Di sisi lain saat ini pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci utama untuk dapat bersaing dengan bank-bank lain.
Baca Juga: Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Hingga Beberapa Bulan
"Masyarakat saat ini lebih nyaman melakukan transaksi secara digital melalui smartphone dibandingkan dengan mendatangi kantor bank secara langsung," kata Khofifah dalam sambutannya saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020, Senin (03/05/2021).
"Bank-bank yang masih bertahan dengan pemikiran konvensional bahwa nasabah akan loyal dan tetap datang ke bank walaupun tidak memiliki layanan digital dipastikan tidak akan dapat bertahan lama, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," ujarnya menegaskan.
Untuk itu, Ia berharap penerapan teknologi perbankan di institusi perbankan plat merah itu dapat diimbangi dengan penerapan manajemen resiko yang baik.
Termasuk penerapan strategi anti-fraud (anti kecurangan) untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyalahgunaan transaksi digital. Selain itu, SDM di Bank Jatim juga harus dibekali dengan pengetahuan cukup terkait penggunaan teknologi tersebut.
"Apalagi di era saat ini inovasi terus berlanjut, kolaborasi semakin meluas, dan perusahaan konvensional juga melakukan go-digital. Di sektor keuangan, perusahaan fintech terus mengeluarkan produk barunya dan berkolaborasi dengan berbagai bank termasuk Bank Jatim," katanya.
Baca Juga: BRI Terus Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Gempa di Jatim
Menurutnya, kinerja Bank Jatim pada 2020 secara umum relatif stabil, meski tahun lalu sudah terpengaruh pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari total aset yang meningkat 8,94 persen dari Rp. 76,756 Triliun menjadi Rp. 83,619 Triliun.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Undian Berhadiah Bank Jatim Daftar Lewat Tautan?
-
Hadapi Puncak Panen, Bulog Kanwil Jatim Optimalisasi Sarana Pengeringan dan Pengolahan
-
BJTM Catatkan Aset Rp 118 Triliun Sepanjang 2024
-
Ekonomi Rakyat Tak Baik-baik Saja Saat Ramadan, Said Abdullah Perintahkan Kepala Daerah Banteng Jatim Berbagi
-
Soal Dugaan Kredit Fiktif Rp569 Miliar, Bank Jatim Hormati Proses Hukum
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri
-
Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil