SuaraJatim.id - Kasus pencabulan yang dilakukan RH, dosen FISIP UNEJ terus menggelinding. RH diperiksa perdana sebagai tersangka di kepolisian Jember, Rabu (05/05/2021) malam.
Ke kantor polisi tersangka RH ditemani enam pengacaranya. Pemeriksaan sendiri berlangsung malam hari. Polisi mengisyaratkan RH bisa ditahan pada pemeriksaan perdananya sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap keponakannya tersebut.
Namun demikian, penahanan dilakukan jika hasil pemeriksaan memungkinkan. Polisi sendiri memiliki waktu satu kali 24 jam untuk mengorek dan mendalami kasus tersebut.
"Sampai malam ini masih diperiksa, penyidik punya waktu satu kali 24 jam untuk memeriksanya. Kalau hasil pemeriksaan memungkinkan untuk kita tahan, akan segera kita tahan," ujar Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, dikutip dari TIMESIndonesia, jejaring media SuaraJatim.id, Rabu (5/5/2021) malam.
Komang menegaskan polisi akan memaksimalkan kesempatan tersebut untuk melengkapi keterangan untuk menguatkan penetapan tersangka. Polisi akan memanfaatkan waktu satu kali 24 jam tersebut.
"Kepastiannya (ditahan atau tidak) akan kita sampaikan Kamis (6/5/2021) besok ya," kata Komang menegaskan.
Dikonfirmasi terpisah, Kanit PPA Satreskrim Polres Jember Iptu Dyah Vitasari, juga menyatakan RH kemungkinan besar akan ditahan.
"Karena sudah memenuhi semua unsur-unsur pidananya. Ya setelah di BAP, dilakukan penahanan dan penyitaan barang bukti," ujar Dyah.
Apalagi sejauh ini, penyidik sudah memiliki alat bukti lengkap sebelum memeriksa RH sebagai tersangka. RH sendiri baru sekali diperiksa sebagai saksi pada 13 April lalu. Namun sebagai tersangka, pemeriksaan ini merupakan yang pertama.
RH dilaporkan melakukan pelecehan seksual kepada keponakannya sendiri, yakni seorang siswi SLTA berusia 16 tahun yang selama beberapa tahun terakhir menjadi anak asuh RH.
Baca Juga: Polisi Isyaratkan Penahanan Dosen Unej Tersangka Pelecehan Seksual
"Dari gelar perkara yang kami lakukan, ada kesesuaian antara pengakuan saksi (korban) dengan alat bukti yang ada," ujar Dyah.
Polisi menjerat RH dengan UU Perlindungan Anak. Yakni Pasal 82 ayat (2) Jo Pasal 76E dengan ancaman hukuman minimal 5 Tahun penjara dan maksimal 15 Tahun penjara.
"Karena dia bapak asuh dari korban, maka ada tambahan 1/3 dari ancaman hukuman," lanjut Diyah.
Dengan demikian, RH terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. Polisi mengaku memiliki empat alat bukti untuk penetapan tersangka.
"Kalau merujuk pada pasal 184 KUHAP, alat bukti untuk untuk penetapan tersangka kan minimal dua. Kami sudah ada empat alat bukti. Jadi cukup kuat," jelas Diyah.
Empat alat bukti tersebut adalah hasil visum psikiatri dari dokter spesialis, keterangan saksi ahli, keterangan saksi korban, dan rekaman.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Isyaratkan Penahanan Dosen Unej Tersangka Pelecehan Seksual
-
Perketat Prokes, Kerumunan di Pusat Perbelanjaan Jember Bakal Dibubarkan
-
Anggota DPRD Banyuwangi Jadi Korban Penipuan CPNS
-
Mau Lebaran, 226 Perangkat Desa di Jember Masih Belum Terima Gaji 5 Bulan
-
3000 Aparat Desa di Jember Gajinya Telat 5 Bulan, Padahal Mau Lebaran
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Erupsi Semeru Tak Ganggu Penerbangan di Bandara Notohadinegoro, Begini Kondisi Terkini
-
Cara Daftar KKS Pakai HP Kini Makin Mudah, Begini Syarat dan Aplikasi Resminya!
-
Kronologi Tewasnya 6 Santri Ponpes Jabal Quran Socah Bangkalan, Tenggelam di Bekas Galian C!
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Ambil Alih Tol dari Jusuf Hamka, Benarkah?
-
Warga Lereng Gunung Semeru Enggan Tempati Huntap, Ini Alasannya