SuaraJatim.id - Kabar menggembirakan bagi para pecinta rusa. Rusa Bawean atau dikenal sebagai 'Ais Kuhlii' jumlahnya dikabarkan terus bertambah. Padahal, satwa endemik Bawean ini banyak diburu orang.
Rusa Bawean ini berbadan pendek dan tidak ditemukan di daerah lain. Ciri khas rusa ini sama dengan rusa lainnya. Namun, yang membedakan cuma postur tubuh dan bulunya saja. Selain banyak tersebar di alam liar, rusa Bawean juga ada yang hidup di penangkaran.
Menurut Nur Syansi, Kepala Resort Konsenvarsi IX Wilayah Pulau Bawean, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menuturkan, saat ini ada 30 ekor rusa di penangkaran. Dari jumlah itu, didominasi rusa betina. Tapi, masih ada 400-an rusa liar yang hidup di hutan.
"Semula ada 17 ekor rusa yang ditangkarkan jumlah terus bertambah. Satu tahun kami bisa mengembangbiakan 7 hingga 8 ekor rusa yang ditangkarkan," katanya, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (09/08/2021).
Keberadaan Rusa Bawean yang ditangkarkan itu menjadi perhatian banyak peneliti. Sejumlah peniliti pelestari lingkungan baik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) maupun negara lain seperti Belanda, dan Singapura pernah meneliti rusa ini.
Selain menangkarkan rusa, lahan seluas 4.536,56 hektar itu, juga ada beberapa spesies binatang lain misalnya babi kutil dan elang.
Rusa Bawean yang kini ditangkarkan di kawasan hutan lindung. Tepatnya, di Desa Pudakit, Kecamatan Sangkapura dikelilingi beberapa blok gunung. Yakni, gunung besar, alas timur, teneden, dan payung-payung.
Untuk melihat rusa tersebut bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua, atau empat. Jalanan berliku dan sempit. Butuh andrenalin tersendiri menuju ke penangkaran rusa.
Menurut Sudirman (64) salah satu warga setempat menceritakan dulu rusa ini banyak diburu warga hanya demi mendapatkan dagingnya yang lezat saat dimasak. Namun, dibenak diri Pak Dirman sapaan akrabnya. Dirinya iba melihat rusa satu-satunya binatang asli Pulau Bawea bisa habis jika tidak segera dilestarikan.
Baca Juga: Penggeledehan Rutan Kelas II B Gresik, Penjaga Temukan Sembilan Handpone
"Awalnya saya melestarikan rusa ini tahun 1999 saat ada yang betina turun dari gunung dikejar-kejar anjing. Rusa yang dikejar itu hamil oleh masyarakat mau dipotong dagingnya. Melihat hal itu saya ganti dengan uang Rp 1 juta agar tidak punah," ujarnya, Rabu (9/06/2021).
Selang beberapa lama kemudian, Sudirman terus bertekad agar rusa yang gemar makan daun nangka serta kacang-kacangan tersebut bisa diselamatkan karena ini merupakan endemik satu-satunya yang asli asal Pulau Bawean.
"Saya terpanggil bagaimana menyelamatkan binatang ini. Kemudian dibuat penangkaran sederhana sambil mengembangbiakan rusa betina yang akan melahirkan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Penggeledehan Rutan Kelas II B Gresik, Penjaga Temukan Sembilan Handpone
-
Kisah Nestapa Buruh Sepatu Gresik, Sudah Empat Bulan Gaji Belum Dibayar
-
Lumpur Menyembur di Tiga Titik Sawah Warga Gresik, Teksturnya Seperti Jeli
-
Wisata Instagramable Gresik Ini Dulunya Telaga Tempat Berteduh Prajurit Majapahit
-
Sepekan 2 Kali Maling Motor Terekam CCTV di Tempat Sama, Warga Gresik Kesal
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Dividen Interim BRI 2025 Diumumkan, Saham Berhak Terima Rp137 per Lembar
-
Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi UMM di Pasuruan, Diduga Dibunuh hingga Oknum Polisi Diamankan!
-
BRI Salurkan Bantuan Tanggap Darurat untuk Korban Bencana Sumatra, Dukung Percepatan Pemulihan
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Sambut Nataru 2025/2026, Bisa Didapat via BRImo dan AgenBRILink
-
Nasib Jamaah Haji Asal Malang Hilang di Mekkah Belum Diketahui, Petugas Tes DNA Keluarga