SuaraJatim.id - Kendaraan listrik sedang naik kelas. Nah, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna kendaraan listrik, tim Antasena PCEV Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang portable charger berbasis green hydrogen pada aplikasi kendaraan listrik.
Portable charger ini untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap mobil listrik di Indonesia. Seperti dijelaskan Ketua tim Antasena PCEV Ibrahim Fathahillah Hizbul Islam, portable charger untuk electric vehicle (kendaraan listrik) yang dirancang bersama dua rekannya itu bisa mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
"Saat ini, kendaraan listrik kurang diminati dikarenakan kurangnya infrastruktur untuk pengisian daya kendaraan serta mahalnya biaya listrik," tutur mahasiswa yang kerap disapa Fatah ini, Selasa (13/07/2021).
Berangkat dari sana, Fatah dan tim mendesain pengisi daya yang diberi nama sesuai dengan nama tim yakni Antasena Portable Charger Electric Vehicle (Antasena PCEV) yang mampu memberikan efisiensi energy, sehingga mampu meningkatkan ketertarikan masyarakat terhadap kemudahan penggunaan mobil listrik di Indonesia.
Baca Juga: Kemendagri Ingatkan Kepala Daerah untuk Tidak Takut Berinovasi
"Alat ini dirancang dengan dimensi 0,98 x 0,56 x 0,79 meter kubik, dan memiliki dua mode penggunaan yaitu portable dan generator," papar pemuda asal Surabaya ini.
Mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ini mengatakan jika mode portable digunakan saat ingin bepergian jauh khusus pada mobil listrik. Sedangkan mode generator dapat digunakan untuk charging semua electric vehicle tanpa listrik PLN di rumah masing-masing.
"Kedua mode tersebut beroperasi dengan memasukkan air pada reaktor hidrogen, sehingga menjadi keunikan tersendiri sebagai generator zero emission dengan bahan air yang mudah didapatkan," jelasnya Fatah.
Fatah menjelaskan, sistem kerja Antasena PCEV tersebut yaitu dengan mengelektrolisis air menjadi green hydrogen dalam reaktor yang menggunakan daya 456 watt dengan NaOH.
Kemudian, akan terbentuk gas Hidrogen Hidrogen Oksigen (HHO) yang selanjutnya dialirkan dan dikonversi menjadi energi listrik hingga 7 kilowatt oleh Internal Combustion Engine (ICE) hidrogen. "Sehingga kompatibel untuk fast charging mobil listrik dengan waktu 1 jam 58 menit pada baterai 13,8 kilowatt," tegasnya yakin.
Baca Juga: Sindir Pengendara Sok Kaya, Mobil Mewah Crazy Rich Surabaya Dipakai Angkut Bahan Bangunan
Antasena PCEV diperkirakan dapat menghasilkan listrik hingga 20.440 kilowatt pertahun, dengan estimasi harga alat sekitar Rp 14 juta. Fatah dan tim meyakini jika harga tersebut sangat rendah jika dibandingkan listrik PLN yang mencapai Rp 29.529.668 pertahun, sehingga diyakini masih terjangkau untuk dibeli masyarakat.
"Selain itu, pada kondisi maksimum baterai, diperkirakan jarak yang dapat ditempuh adalah 133,86 kilometer," ungkap mahasiswa tahun ketiga ini.
Melalui inovasi mereka dalam merancang portable charger tersebut, tim Antasena PCEV berhasil meraih kategori Best Vote dalam ajang Astra Green Energy Student Innovation (AGEn SI) 2021 pada 22 Juni lalu yang digelar secara daring. Bersama Fatah, tim ini beranggotakan dua mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi lainnya yakni Rikza Octavian Pratama dan Risa Wahyu Widyastuti.
Ke depannya, tim yang dibimbing Sutarsis ST MSc ini berharap agar inovasi Antasena PCEV ini bisa mendapat pendanaan, sehingga tim dapat mengembangkannya lebih lanjut.
"Kami juga berharap agar Antasena PCEV ini dapat terealisasi untuk diproduksi secara massal, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia," pungkas Fatah.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Kemendagri Ingatkan Kepala Daerah untuk Tidak Takut Berinovasi
-
Sindir Pengendara Sok Kaya, Mobil Mewah Crazy Rich Surabaya Dipakai Angkut Bahan Bangunan
-
Ciptakan CCTV Cerdas Penangkap Pelanggar Prokes, Mahasiswa UB Juara Internasional
-
8 Drama Korea Ini Perlihatkan Adegan Ranjang, Nevertheless Bikin Deg-degan
-
Sama-sama Matik, Ini Perbedaan Mobil Transmisi AT dan CVT
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI
-
Klaim Saldo DANA Kaget! Jadi Solusi di Tanggal Tua: Berpeluang Raih Rp549 Ribu
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan