SuaraJatim.id - Ahmad Ari Afandi tidak menyangka postingan di medsos bakal berdampak buruk bagi dirinya. Sebab usai memposting kerumunan di arena gantang burung atau lomba burung kicau di Desa Peganden, Manyar, Gresik, ia didatangi sekelompok orang.
Mereka yang datang mengaku dirugikan atas postingan tersebut. Alhasil, sejumlah pelaku yang belum diketahui identitasnya itu melakukan pengeroyokan terhadap Ari. Akibat dari pengeroyokan itu korban mengalami sejumlah luka di wajah dan tubuhnya.
Belakangan diketahui, postingan Ari itu mengundang para penegak hukum untuk membubarkan event para pecinta burung. Karena itulah, Ari yang tempat tinggalnya tak jauh dari arena menjadi korban penganiyaan. Ia dianggap melaporkan kerumunan sehingga acara itu dibubarkan paksa.
Kepada polisi, korban mengaku telah dipukuli dengan tangan kosong dan pipa shockbreaker serta kayu. Korban juga ditendang bagian kaki, badan dan kepalanya. Akibatnya korban mengalami sejumlah luka di wajah dan tubuhnya.
Kapolsek Manyar AKP Bima Sakti mengatakan, sudah mendapat laporan terkait penganiyaan yang dilakukan sejumlah pelaku terhadap korban. Dia bersama timnya sedang mengidentifikasi siapa saja orang yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
"Sudah kami tangani, saat ini kami tengah melakukan identifikasi para pelaku yang melakukan pengeroyokan," kata Kapolsek Kamis, (22/7/2021).
Bima menjelaskan jika anggotanya membubarkan gantangan burung itu karena melihat postingan dari korban. Dia beralasan, melakukan pembubaran paksa karena acara itu mengundang kerumunan di tengah pemberlakuan PPKM Darurat.
"Kami memberikan teguran keras dan tindakan terhadap pemilik burung serta pengikut gantangan burung yang melanggar ketentuan (take away) PPKM Darurat," ujarnya menegaskan.
Namun buntut dari pembubaran paksa gantangan burung itu, Ari akhirnya menjadi sasaran sekolompok orang. Dia dituduh telah menjadi dalang acara tersebut dibubarkan polisi.
Baca Juga: Sambut Idul Adha di Tengah Pandemi, Semen Gresik Salurkan 47 Hewan Kurban untuk Masyarakat
"Mereka diduga tidak terima dengan postingan korban, sehingga gantangan burung yang mereka gelar dibubarkan," katanya menegaskan.
Kendati demikian, kasus ini sudah dalam penyelidikan, dengan mendatangkan para saksi-saksi di lapangan. Polisi juga saat ini tengah memburu para pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Kontributor : Amin Alamsyah
Berita Terkait
-
Sambut Idul Adha di Tengah Pandemi, Semen Gresik Salurkan 47 Hewan Kurban untuk Masyarakat
-
Viral Ajakan "Tak Upload Berita Covid-19" Pemkab Gresik Hoaks!
-
Sepotong Kisah Perempuan Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Surabaya
-
Semen Gresik Raih Approval Rating SLI Tinggi
-
Bupati Gresik Jamin Pendidikan sampai Kuliah Anak Pasutri Meninggal Akibat Covid-19
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!
-
Derita Warga Korban Erupsi Gunung Semeru: Rumah Tertimbun, Yang Tersisa Selimut dan Bantal!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Pelukan di Bawah Abu Gunung Semeru: Kisah Dramatis Imron Hamzah Gendong Putra Lari dari Wedus Gembel
-
Bahas Erupsi Gunung Semeru, Ini yang Diwanti-wanti Ketua DPR Puan Maharani!