SuaraJatim.id - Warga RW 05 di Kelurahan Baratajaya Kota Surabaya menggelar aksi demonstrasi di depan gedung SD Negeri setempat. Mereka menolak rencana Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggunakan gedung SD itu jadi tempat isolasi Covid-19.
Sebelumnya, Eri Cahyadi berencana menggunakan fasilitas sekolah sebagai tempat isolasi mandiri di masing-masing kelurahan. Rencananya program tersebut akan mulai dijalankan hari ini, Jumat (23/7/2021). Pemerintah Kota telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Kelurahan hingga RW masing-masing wilayah.
Namun, belum sempat rencana direalisasikan, kebijakan tersebut mendapat penolakan dari warga sekitar sekolah. Disampaikan Ketua RT 01 RW 05 Baratajaya, Imam, warga keberatan terkait rencana Pemkot tersebut.
"Surat melalui Ketua RW V Kelurahan Baratajaya sudah kami layangkan kepada bapak camat, sebagai salah satu langkah tegas dalam menolak adanya rencana menggunakan SDN Baratajaya sebagai tempat karantina isolasi mandiri pasien Covid-19," katanya dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Jumat (23/07/2021).
"Kami sudah sampaikan melalui rapat koordinasi tadi malam (Kamis malam) di Kelurahan Baratajaya, dihadiri pula oleh bapak camat. Kami sampaikan SDN Baratajaya terletak dalam pemukiman padat penduduk yang nantinya membuat psikis warga disini akan terganggu dengan adanya hilir mudik dari ambulan yang melewati kampung," ujarnya.
Hingga hari Jumat siang menjelang ibadah salat Jumat, puluhan warga di sekitar gedung sekolah berusaha memasang spanduk penolakan di sudut area perkampungan. Hingga di akhir kegiatan, orasi dan aksi pun dilancarkan beberapa warga.
Ditempat yang sama, salah satu warga RW V Baratajaya Refi Achmad Zuhair yang merupakan mahasiswa FISIP Unair mengatakan rencana Pemkot ini tidak realistis, karena SD tersebut berada di pemukiman padat penduduk.
"Rencana dari bapak Walikota ini belum bisa diterima oleh banyak masyarakat. Kemarin warga Gubeng Jaya telah menolak, hari ini warga RW 5 Baratajaya juga sudah bergerak," ujarnya.
"Kurang realistis jika gedung sekolah yang berada di pemukiman padat penduduk digunakan sebagai tempat karantina isolasi mandiri," kata Refi menegaskan.
Baca Juga: Rencana Wali Kota Surabaya Jadikan Gedung Sekolah Tempat Isoman Ramai-ramai Dikecam Warga
Berita Terkait
-
Rencana Wali Kota Surabaya Jadikan Gedung Sekolah Tempat Isoman Ramai-ramai Dikecam Warga
-
Warga Surabaya Bergejolak Sikapi Rencana Gedung Sekolah Jadi "Penginapan" Pasien Covid-19
-
Warga Baratajaya Surabaya Demo Tolak Gedung SDN Dipakai untuk Isoman
-
Bersimbah Darah, Ternyata PMI Asal Pamekasan Ini Melahirkan di Tempat Karantina Surabaya
-
Pulang dari Luar Negeri, Pekerja Migran Wanita Ini Melahirkan di Lokasi Karantina Covid-19
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
-
Daftar 21 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Jawa Timur
-
Bakar Perlengkapan Salat, RD Klaim Perempuan Tak Boleh Salat di Masjid
-
Anggota DPR RI Minta Semua Bangunan Pesantren Diaudit