Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 24 Agustus 2021 | 20:41 WIB
Nenek Sumirah warga Surabaya sebatang kara tak pernah tersentuh bantuan [SuaraJatim/Dimas Angga]

Untuk menyambung hidupnya, Sumirah mengaku hanya mengandalkan bantuan dari warga sekitar dan tetangga terdekat. Meski begitu, wanita yang belum dikaruniai buah hati dari pernikahannya itu mengaku bersyukur bisa hidup.

"Ben dinten diparingi tetanggi, sederek-sederek kiwo tengen sampun kados yugo kalih putu-putu kulo (Setiap hari dikasih tetangga, saudara-saudara kiri kanan sudah seperti anak dan cucu-cucu saya sendiri),"

Untuk membayar sewa kamar kos pun, ia mengaku menggantungkan uluran para dermawan yang berasal dari tetangga dan warga sekitar. Pun dengan pendapatannya berjualan makanan ringan, seperti keripik dan mi instan. "Saya kerja seadanya, tempatnya ngekos Rp 250.000 per bulan," ujarnya.

Sebelum berdagang seperti saat ini di kamar kosnya sendiri, Sumirah sempat menjadi perawat anak dan tukang pijat di kampungnya.

Baca Juga: Aksi Duo Sri, Kakak Beradik Embat Tas Branded di Tunjungan Plaza Terekam CCTV

"Sakderenge kulo momong lare-lare alit, sakmeniko sampun mboten kiat, sampun sepuh, kaleh mijet menawi wonten ingkang mados (sebelumnya saya merawat anak-anak kecil, sekarang sudah tidak kuat, sudah tua. Sama pijat juga kalau ada orang memanggil)," kata Sumirah.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More