SuaraJatim.id - Rusia dikabarkan marah besar terhadap Youtube. Negeri beruang putih itu bahkan sampai mengancam akan memblokir semua akses Youtube di sana.
Ancaman ini dilakukan Rusia setelah platform raksasa asal Amerika itu menghapus dua saluran berbahasa Jerman milik stasiun televisi pemerintah, yakni Russia Today atau RT.
Ancaman terhadap platform video milik Google ini disampaikan oleh Pengawas media Rusia Roskomnadzor pada Rabu, 29 September 2021.
Sebelumnya pada Selasa, 27 September 2021, YouTube mengatakan kepada media Jerman bahwa pihaknya telah mengeluarkan peringatan kepada RT terkait disinformasi COVID-19 dan akhirnya menutup dua saluran karena melanggar syarat dan kebijakan pengguna.
Baca Juga: Menanti Cuan dari Youtube Gaming : Merasa Ngecewain Ibu, Minta Modal Lebih Rp40 Juta
Roskomnadzor mengatakan telah mengirim surat kepada pemilik YouTube, Google, menuntut agar semua pembatasan dua saluran, RT DE dan Der Fehlende Part sesegera mungkin dicabut.
Menurut Roskomnadzor, pembatasan tersebut melanggar prinsip-prinsip utama penyebaran informasi secara bebas dan merupakan tindakan penyensoran terhadap media Rusia dan mengingatkan agar YouTube mematuhi hukum yang berlaku.
Pada Rabu, Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh YouTube melakukan tindakan agresi media yang belum pernah terjadi sebelumnya yang katanya kemungkinan dibantu oleh otoritas Jerman .
"Penerapan tindakan pembalasan terhadap media Jerman di Rusia tampaknya tidak hanya tepat, tetapi juga perlu. Kami percaya langkah-langkah ini adalah satu-satunya cara yang mungkin untuk membuka dialog yang konstruktif terkait situasi yang tidak dapat diterima ini," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari laporan AFP pada Rabu.
Rusia baru-baru ini meningkatkan tekanan pada raksasa teknologi luar negeri karena mencoba untuk memegang kontrol yang lebih besar atas konten daring untuk audiens domestik.
Baca Juga: Cara Download YouTube MP3 Menggunakan Online Video Converter ytmp3.mobi
Pengadilan Rusia pada Maret juga telah mendenda platform yang tidak patuh, termasuk Twitter, Google dan Facebook, dengan mulai membatasi kecepatan layanan Twitter. ANTARA
Berita Terkait
-
Komandan Pasukan Khusus Ukraina Ditangkap, Diduga Bocorkan Rencana Operasi ke Rusia
-
Donald Trump Janji Perkuat Militer AS dan Akhiri Perang Ukraina-Rusia
-
Serangan Udara Rusia Hantam Odesa, Satu Tewas dan Puluhan Terluka
-
Yoon Suk-yeol: Korsel Siap Tingkatkan Dukungan ke Ukraina Jika Korut Terus Bantu Rusia
-
Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Drone Serang, Kerja Sama Militer Korut-Rusia Makin Erat
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
Terkini
-
Pemkot Surabaya Turun Tangan Dampingi Siswa SMAK Gloria yang Dipaksa Ivan Sugianto Menggonggong
-
Misteri Tewasnya Siswi MI Banyuwangi, Diduga Jadi Korban Pemerkosaan
-
Pengamat Unair Soroti Undecided Voters Survei Litbang Kompas: 50 Persen Sudah Tentukan Pilihan
-
Pilgub Jatim Masih Dinamis, Hasil Survei Terus Bergerak
-
Foto Penangkapan Ivan Sugianto Viral, Warganet Sempat Curiga Ada yang Aneh