SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu beredar video Menteri Sosial Tri Rismaharini memarahi dan menunjuk-nunjuk seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo.
Kemarahan Risma saat menegur pendamping PKH itu segera direspons Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Ia menyayangkan sikap mantan wali kota Surabaya tersebut.
Menurut Ace, masih banyak cara yang lebih beretika dan tetap menjaga marwah orang yang ditegur. Jika memang ingin memberikan teguran, lebih baik dipanggil dibicarakan secara baik-baik.
"Tentu kami menyesalkan cara Ibu Risma melakukan teguran kepada aparat di bawah Kementerian Sosial karena PKH kan bagian dari Kementerian Sosial yang dilakukan terbuka," kata, seperti dikutip dari suara.com, Sabtu (2/10/2021).
"Bukan dengan cara yang tentu mempermalukan, kan terlalu tinggi seorang menteri menegur dengan bahasa 'tak tembak' gitu ke bawahannya yang dia bekerja di PKH," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait dengan konteks yang menjadi polemik Risma menegur pendamping PKH, Komisi VIII sendiri sudah mengingatkan pemerintah soal koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.
"Apalagi Ibu Risma ini kan mantan kepala daerah, mantan wali kota, jadi harusnya tahu problem yang dihadapi dalam hal data ini," tuturnya.
"Sebagai wali kota tentu tahu apa akar masalahnya, mengapa terjadi masalah pendataan ini. Kan setiap saat sebetulnya daerah bisa memberikan update data terbaru kepada Kementerian Sosial," ujarnya.
Sebelumnya, teguran terhadap Risma juga datang dari Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Ia merasa tersinggung dengan cara Risma memarahi pendamping PKH tersebut.
Baca Juga: Mensos Risma Marah dan Tunjuk-tunjuk Petugas PKH, DPR: Kami Sesalkan
"Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik," tutur Rusli.
Ia mengingatkan Mensos Risma agar bisa menjaga sikap terhadap rakyat, terlebih ketika berkunjung ke kampung orang. Katanya, menunjuk-nunjuk dan memarahi seorang pendamping PKH dengan nada emosional membuatnya sedih dan merasa prihatin.
"Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Mensos Risma Marah dan Tunjuk-tunjuk Petugas PKH, DPR: Kami Sesalkan
-
Mensos Risma Marah dan Tunjuk-tunjuk Seorang PKH di Gorontalo, Gubernur: Itu Pegawai Saya
-
Kasus Bayi Dijadikan Manusia Silver: Risma Berdayakan Ibunya Agar Tak Titipkan Anak Lagi
-
Mensos Risma Beri Pekerjaan Ibu di Tangsel yang Bayinya Jadi Manusia Silver
-
CEK FAKTA: Bansos Resmi Dihentikan Tapi PPKM Tetap Diperpanjang, Benarkah?
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Trauma Sidoarjo, Kementerian PU Sidak Pesantren Lirboyo Kediri! Apa Hasilnya?
-
DVI Ungkap Identitas 8 Korban Baru Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya!
-
5 Aktivitas Seru yang Bisa Anda Lakukan di Jatim Park
-
Laba Besar Dividen Menggiurkan: BRI Jadi Raja Deviden Indeks Tempo-IDNFinancials 52
-
Rahasia di Balik Tradisi Yasinan di Indonesia: Dari Ulama Syafii hingga Nusantara