Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 12:19 WIB
Terdampak kekeringan, warga saat antre mendapatkan air bersih dari BPBD Ngawi. [Foto:Adi Susilo for beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dilanda kekeringan. Sebanyak 44 desa di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih.

Kebutuhan hidup sehari-hari warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah. Krisis air bersih ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Sumur dan mata air di desa tersebut mulai mengering. Sehingga warga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah yang datang sepekan sekali.

Berdasarkan data BPBD setempat saat ini ada 44 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Rinciannya, Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Sine Pitu, Bringin, Kasreman, Karangjati, dan Ngawi Kota. Rata-rata wilayah tersebut berada di kawasan pinggiran hutan.

“Untuk kekeringan di Kabupaten Ngawi ada 44 desa tersebar di 10 kecamatan. Itu masuk kategori kekeringan kritis. Kesulitan air bersih rata-rata di sepanjang utara wilayah Kecamatan Ngawi mulai Karanganyar sampai Karangjati,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Teguh Puryadi mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Ealah! Kasihan Janda Muda ASN Ngawi Tertipu Pecatan TNI Mengaku Mayor

Akibat kekeringan, sekitar 62.670 kepala keluarga (KK) atau 175.597 jiwa terdampak. Dua unit truk tangki menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa terdampak setiap harinya. BPBD Ngawi segera menambah jumlah truk tangki untuk memasok air bersih ke sejumlah desa.

Load More