Perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi. Bagaimanapun dalam konteks masyarakat hari ini menghargai perlu, sehingga tidak menjadi konflik. Akan tetapi, tetap antara satu keyakinan lain dengan lainnya tidak bisa disamakan.
Surat Al Kafirun 1-6
- (1) Qul yaa ayyuhal kaafiruun
- (2) laa a’budu maa ta’buduun
- (3) Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud
- (4) Wa laa ana ‘aabidum maa ‘abadtum
- (5) Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud
- (6) Lakum diinukum waliya diin.
Artinya, “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Tafsir
Baca Juga: Surat Al Kahfi Ayat 1-10: Manfaat dan Keutamaan Selamat dari Kiamat dan Dajjal
Ayat 1 : Qul yaa ayyuhal kaafiruun.
Artinya, “Hai orang-orang kafir.”
Kata Qul yang berarti katakanlah merupakan firman Allah dan perintah-Nya agar Rasulullah menyampaikan ayat ini kepada orang-orang kafir, secara khusus kafir Quraisy sebagai jawaban atas tawaran mereka.
Kata Al Kaafiruun berasal dari kata Kafara yang berarti menutup. Disebut kafir karena hatinya tertutup, belum menerima hidayah Islam. Siapapun yang tidak menerima Islam, maka ia adalah kafir.
Ayat 2: Laa a’budu maa ta’buduun.
Baca Juga: Masjid Disegel Satpol PP, Ketua MUI Depok Minta Jemaat Ahmadiyah Segera Bertaubat
Artinya, ”Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.”
Kata a’budu merupakan bentuk kata kerja masa kini dan akan datang. Ini merupakan penegasan bahwa Rasulullah tidak akan menyembah Tuhan mereka baik di masa kini maupun masa depan
Menurut Ibnu Katsir, makna maa ta’buduun adalah berhala-berhala dan sekutu-sekutu yang mereka ada-adakan. Rasulullah tidak akan menyembah mereka dan tidak akan memenuhi ajakan orang kafir dalam sisa usianya.
Ayat 3: Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud.
Artinya, “Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.”
Ayat ini menunjukkan orang-orang kafir itu juga tidak akan menyembah Tuhan yang disembah Rasulullah di masa kini dan masa datang. Meskipun nantinya penduduk Makkah berbondong-bondong masuk Islam, namun orang-orang yang mendatangi Rasulullah untuk mengajak menyembah tuhan mereka, semuanya tidak masuk Islam bahkan mati terbunuh dalam kondisi kafir.
Berita Terkait
-
Musim Umrah Dimulai, Jemaah Umrah Penuhi Masjid Aisyah
-
Melihat Kemegahan Masjid Nabawi yang Ada di Madinah
-
Mengunjungi Pameran Mushaf Al Quran Langka di Masjidil Haram
-
Mengunjungi Gua Hira, Tempat Nabi Muhammad Menerima Wahyu Allah
-
Rahasia Masjid Quba: Mengapa Jemaah Indonesia Rela 4 Jam dari Jeddah Demi Shalat di Sini?
Tag
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Siap-siap! Hari Ini Dua Emiten COIN dan CDIA dengan Minat Investor Tinggi Lakukan IPO
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
Terkini
-
Tak Pernah Terima Surat, Kuasa Hukum Heran Dahlan Iskan Jadi Tersangka
-
Pembiayaan ESG BBRI Tembus Rp796 Triliun per Triwulan I 2025
-
Polda Jatim Tetapkan Dahlan Iskan Tersangka, Dugaan Kasus Penggelapan?
-
5 Benda Penangkal dan Penghancur Santet Paling Ampuh, Mitos atau Fakta?
-
Harga Seragam Siswa Baru di Sekolah Dikeluhkan, DPRD Jatim Kasih Saran untuk Dinas Pendidikan