Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 28 Oktober 2021 | 21:02 WIB
Front Mama-mama Indonesia beraksi di Jakarta [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Front Mama-mama Indonesia menggelar aksi di depan DPRD Jatim siang tadi, Kamis (28/10/2021).

Mereka menyorot kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan salah satu anggota DPRD Jatim.

Dalam aksinya itu, mereka menyampaikan surat terbuka kepada Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, untuk mengawasi laporan kasus KDRT diduga dilakukan oknum anggota DPRD Jawa Timur.

Dengan membawa spanduk dan poster berisi aspirasinya, mereka melaksanakan aksi simpatik di kawasan Markas Besar Kepolisian Indonesia di Jakarta Selatan.

Baca Juga: Kasus Pencemaran Nama Baik Bupati Bojonegoro, Polda Jatim Periksa Wabupnya

Poster dan spanduk itu menampilkan wajah oknum anggota DPRD Jawa Timur yang dilaporkan atas kasus KDRT dan asusila ke Polda Jawa Timur.

"Bertepatan Hari Sumpah Pemuda ini kami datang menyampaikan surat terbuka kepada Kapolri," kata Koordinator Front Mama-mama Indonesia, Vera K, di sela aksi tersebut.

Ia mengatakan maksud dari surat terbuka itu, meminta Prabowo untuk memantau laporan polisi kasus KDRT dan asusila yang diduga dilakukan oleh anggota Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur itu.

Menurut dia, kasus itu sudah dua bulan dilaporkan dan berjalan di tempat dalam penanganan Polda Jawa Timur. Laporan polisi dengan nomor LP/B477/.01/IX/2021/SPKT Polda jatim tangal 2 September 2021 dengan terlapor bernama BK.

"Kami dari Front Aksi Mama-Mama Indonesia menyampaikan surat terbuka kepada Kapolri untuk memonitoring kasus hukum dugaan KDRT dan asusila yang telah hampir dua tahun berjalan di tempat dalam penanganan Polda Jawa Timur, untuk segera menangkap dan menahannya," kata Vera.

Baca Juga: Miris! 2 Bulan Ini 72 Pendekar Silat Ditangkap Kasus Kekerasan dan Bikin Rusuh Jatim

Selain itu, dalam aksi ini aktivis perempuan juga mendesak Prabowo Subianto selaku pucuk pimpinan Partai Gerindra untuk menindak tegas kadernya. ANTARA

Load More