Pebriansyah Ariefana
Senin, 08 November 2021 | 13:39 WIB
Ilustrasi berdoa (pixbay)

Dalam ayat itu terdapat kata "yagghtab" termabil dari kata ghiibah yang berasal dari kata ghaib, yakni bermakna tidak hadir. Sehingga ghibah adalah perbuatan membicarakan sesuatu tentang orang lain yang tidak hadir. Jika yang dibicarakan itu hadir atau mengetahuinya, ia tidak suka.

Perbuatan ghibah digambarkan seperti makan bangkai saudaranya. Sementara itu, kata fakarihtumuuh dalam ayat ini menggunakan fi'il madhi (kata kerja lampau). Sehingga menunjukkan bahwa perasaan jijik itu merupakan sesuatu yang pasti dirasakan oleh semua orang. Di masa Rasulullah, terkadang bau busuk ghibah benar-benar tercium.

4. Bertaqwa kepada Allah

Dalam kalimat terakhir di ayat itu Allah kembali mengingatkan kepada orang mukmin agar mereka bertakwa kepada Allah. Dengan takwa, sesorang bisa terjaga dari buruk sangka, mencari keburukan orang lain dan ghibah.

Sementara itu, berikut kandungan Surat Al Hujurat ayat 12:

  • Allah memerintahkan orang beriman untuk menjauhi prasangka buruk
  • Allah melarang memata-matai dan mencari-cari keburukan orang lain
  • Allah melarang ghibah
  • Buruk sangka, memata-matai, mencari-cari keburukan orang lain dan ghibah merupakan perbuatan haram dan menjadi perusak persatuan dan persaudaraan
  • Allah memerintahkan orang beriman untuk bertakwa
  • Allah senantiasa membukakan pintu taubat dan kasih sayang kepada hambya.

Demikian penjelasan mengenai Surat Al Hujurat ayat 12. Semoga bisa menambah pengetahuan, bisa memgambil hikmah, serta mengamalkan dari setiap firman Allah.

Kontributor : Muhammad Aris Munandar

Load More