SuaraJatim.id - Tercatat 1.258 anak di Surabaya, Jawa Timur jadi yatim akibat ditinggal orang tuanya yang terpapar Covid-19. Sekitar 90 persen telah mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A).
Bantuan yang dimaksud, terkait administrasi kependudukan, kesehatan, hingga bidang pendidikan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DP5A Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, sekitar 90 persen anak telah dipenuhi kebutuhannya terkait administrasi kependudukan. Mulai pembuatan kartu anak, pengurusan akta kematian orang tua, dan Kartu Keluarga (KK).
“Mereka yang sudah berusia 17 tahun, maka KK-nya bisa sendiri yang yatim piatu. Tapi yang belum, maka kita harus mengikutkan di keluarganya. Itu sudah diproses dan mungkin sudah 90 persen,” katanya mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Senin (8/11/2021).
“Untuk permakanan, dari Dinsos (Dinas Sosial) untuk anak yatim piatu juga sudah ditindaklanjuti,” sambungnya.
Pemkot Surabaya, lanjut dia, juga menanggung biaya kesehatan melalui BPJS Kesehatan.
“Ketika kemarin mereka orang tuanya ada, maka BPJS-nya bisa dari kantor orang tuanya. Ketika sekarang (orang tua) tidak ada (meninggal), maka oleh pemkot sudah dialihkan dan dibiayai. Itu sudah 99 persen terlaksana,” ungkap dia.
Terkait pendidikan, anak-anak terdampak Covid-19 juga sudah difasilitasi oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya. Baik itu jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi.
“Kalau mereka di sekolah negeri tentunya sudah tidak membutuhkan SPP. Tapi biaya hidup untuk hal lain, kita juga fasilitasi bantuan dari pemkot. Termasuk juga itu sudah kita ajukan ke Kemensos (Kementerian Sosial),” ujarnya.
Baca Juga: Kenapa Biaya Tes PCR Tidak Ditanggung Negara? Menkes: Tak Ada Anggaran
Menurutnya, selain bantuan dari pemkot, Kemensos RI juga memberikan intervensi langsung kepada anak-anak tersebut. Anak-anak terdampak Covid-19, setiap bulan mendapatkan bantuan berupa uang yang langsung ditransfer dari Kemensos RI ke rekening masing-masing.
“Jadi sudah kita ajukan ke Kemensos, mereka (anak-anak) mendapat bantuan tiap bulan kemudian masuk ke rekening anak-anak yang bersangkutan. Selain itu, ada pula bantuan berupa sembako dan alat sekolah,” imbuhnya.
Dalam intervensi tersebut, Pemkot Surabaya juga berkolaborasi dengan stakeholder. Baik itu sinergi bersama Badan Usaha Milik Swasta (BUMN), maupun perusahaan swasta. Salah satunya yakni terkait program anak asuh.
“Ada dari BUMN dan yang lain, mereka minta mengambil anak asuh dan kita fasilitasi dan diambil anak asuh. Ketika dari lembaga-lembaga lain ingin intervensi, kita berikan (data anak-anak). Jadi kalau misal ada lembaga ingin intervensi, ya kita berikan yang belum dapat intervensi,” kata dia.
Di sisi lain, Antiek menyebutkan, bahwa saat ini Pemkot Surabaya juga tengah memikirkan terkait pengasuhan dari anak-anak tersebut. Utamanya, terhadap anak di bawah umur yang kedua orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.
“Termasuk pengasuhan, kami juga masih komunikasikan. Kalau mereka yang tidak punya pengasuhan dari keluarganya, maka pemkot sudah menyiapkan tempat di UPTD Kalijudan untuk mereka yang tidak punya keluarga,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak