Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 06 Desember 2021 | 13:38 WIB
Kabupaten Pasuruan

SuaraJatim.id - Pasuruan adalah kota tertua kedua di Jawa Timur yang memiliki nama kuno Pasoeroean, pa–soeroe-an yang artinya tempat tumbuh tanaman suruh atau kumpulan daun suruh. Salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan pusat pemerintahan berada di Bangil.

Kabupaten Pasuruan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo di sebelah Timur, Kabupaten Malang disebelah Selatan, Kota Batu di sebelah Barat Daya, dan Kabupaten Mojokerto di sebelah Barat.

Sejarah Kabupaten yang telah berusia 1092 tahun ini bermula dari peradaban Kerajaan Kalingga atau Ho Ling yang dibawah pemerintahan Raja Sima.

Kemudian pada tahun 742 – 755 Masehi, Ibu Kota Kerajaan Kalingga dipindahkan ke Wilayah Timur oleh Raja Kiyen ke daerah Pulokerto, sebuah desa di wilayah kecamatan Kraton Kabupaten Pasoeroen.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Pamekasan dan Kisah Raja Ronggosukowati

Setelah masa kejayaan Kalingga berakhir, muncul kerajaan Mataram Kuno di bawah kekuasaan Dinasti Sanjaya dengan dipimpin oleh Raja Rakai Pikatan.

Pada tahun 929, seorang Raja dari keluarga lain memerintah yakni Mpu Sindok yang menggeser pusat pemerintah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dengan ibukota kerajaan Tawlang (Desa Tembelang). Mpu Sindok telah mengeluarkan lebih dari 20 prasasti.

Pada jaman Majapahit dari abad ke XII hingga XIV nama Pasuruan sebagai nama hunian masyarakat dikenal pertama kali dan tertulis dalam Kitab Negara Kertagama karangan Empu Prapanca.

Setelah itu bermunculanlah kerajaan Islam seperti Kerajaan Demak Bintoro, Kerajaan Giri Kedaton, Kerajaan Pajang dan Kerajaan Mataram.

Dalam kekuasaan kerajaan Giri, salah satu peninggalan utamanya adalah daerah yang merupakan tempat meletakkan dasar dasar dakwah dengan membuka langgar dan tempat mengaji yang dinamakan Sidogiri.

Baca Juga: Sebanyak 2.970 Rumah Rusak Diterjang Awan Panas Guguran Gunung Semeru

Pada masa Kerajaan Demak abad ke XV, Pasoeroean memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam, bahkan Adipati Pasoeroean berhasil memperluas kekuasaannya hingga Kediri.

Pada masa Kolonial Belanda, berdasarkan Staatblad 1900 No. 334 tanggal 1 Januari 1901 dibentuklah Kabupaten Pasoeroean yang berbatasan dengan Madura, Laut Hindia, dan di bagian barat berbatasan dengan Residen Kediri dan Surabaya.

Setelah melalui kajian diperoleh lima kriteria dalam penetapan hari jadi yang disetujui oleh masyarakat Pasoeroean yakni :

  1. Adanya periode sejarah tertua
  2. Bukti tertulis dan peninggalan yang tertua
  3. Pemukiman yang tertua
  4. Struktur pemerintahan tertua dan bersifat Indonesia – Sentris
  5. Menunjukkan kebanggaan pada peradaban lokal

Maka pada hari Jumat Pahing, 18 September 929 M didapatlah hari kelahiran Kabupaten Pasoeroean berdasarkan dari Prasasti Cungrang / Sukci yang terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol.

Kabupaten yang dijuluki Kota pegunungan ini dikenal sebagai daerah perindustrian, pertanian, dan tujuan wisata.

Dalam perekonomian Kabupaten Pasuruan memiliki visi dan misi yaitu mewujudkan ketahanan pangan, mewujudkan kesejahteraan petani, meningkatkan tata kelola dinas yang transparan dan professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Load More