Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 11 Desember 2021 | 19:06 WIB
Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

SuaraJatim.id - Gempa guguran dan erupsi terpantau masih terjadi di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, selama sepekan terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat tiga kali gempa guguran, pada Sabtu (11/12/2021).

"Pada hari ini pukul 00.00-06.00 WIB tercatat gempa guguran sebanyak tiga kali kejadian, amplitudo 2-3 mm dengan durasi 10-12,5 detik," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Liswanto seperti diberitakan Antara, Sabtu.

Aktivitas kegempaan di gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) ini adalah embusan sebanyak satu kali kejadian. Kemudian gempa tektonik jauh sebanyak satu kali. Status Gunung Semeru belum berubah, masih pada level II atau waspada.

"Secara visual Gunung Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati," tuturnya.

Baca Juga: Bupati Lumajang Ngamuk ke Sopir Truk yang Ngeyel Menambang Pasir Semeru: Gak Punya Empati!

Sementara berdasarkan laporan aktivitas Gunung Semeru pada laman Badan Geologi Kementerian ESDM pada Jumat (10/12) terpantau gunung api jelas hingga berkabut, teramati asap kawah berwarna putih kelabu intensitas sedang hingga tebal, dengan ketinggian 500-1000 meter dari puncak, serta teramati api diam dan sinar di kawah.

Gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran, embusan asap kawah, aktivitas magma serta aktivitas tektonik tercatat satu kali gempa letusan atau erupsi, 15 kali gempa guguran, 23 kali gempa embusan, empat kali tremor harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Liswanto juga mengimbau masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan mewaspadai ancaman lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyak material yang sudah terbentuk. 

Diberitakan sebelumnya, Dansatgas Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti menyampaikan data terkini operasi pencarian korban bencana erupsi Semeru. Total selama sepakan operasi pencarian, telah ditemukan 45 korban meninggal. Sementara, 9 korban dilaporkan hilang.

Baca Juga: BRIN: Erupsi Gunung Semeru Meluluhlantakkan 2.417,2 Hektare Lahan

Kemudian 19 korban mengalami luka berat dan 13 luka ringan. Sedangkan jumlah pengungsi saat ini mencapai 6.573 orang penyintas, tersebar di 124 titik pengungsian.

Sumber: Antara

Load More