SuaraJatim.id - Menjelang hari raya natal dan tahun baru, harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Gresik mengalami lonjakan. Salah satunya adalah cabai rawit.
Di Pasar Baru Gresik misalnya, harga cabai rawit sudah menembus Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram, pada Senin (13/12/2021). Harga cabai tersebut hampir setara dengan daging sapi.
Kondisi ini tentu membuat para degang terpaksa mengurangi stok pembeliannya di tengkulak. Seperti disampaikan salah satu pedagang pasar Gresik Yati (40).
Yati menceritakan, sejak harga cabai merangkak naik, dirinya tidak berani menjual dengan jumlah yang besar. Ia khawatir dagangannya tidak laku. Ditambah kualitas cabai rata-rata sangat buruk.
"Biasanya nyetok sampai 15 hingga 20 kilo, sekrang 10 kilo. Ini saja tidak habis, mungkin karena harganya yang tinggi," katanya kepada SuaraJatim.id, Senin (13/12/2021).
Berbeda halnya dengan Hafis (30), sejak harga cabai terus merangkak naik, dia malah tak mengurangi stok pembeliannya di tengkulak. Ia yakin komoditas cabai pasti laku dipasaran, meski dengan kualitas yang buruk.
"Kualitasnya menurun. Banyak cabai yang rusak, tapi mau bagaimana," katanya pasrah.
Hafis meyakini, harga cabai akan diprediksi mengalami kenaikan hingga pasca tahun baru. Hal ini dianggap sudah biasa, karena cabai mengalami turun naik dalam waktu yang singkat.
Selain cabai, harga komoditas lain tang terpantau naik. Adalah, telur ayam boiler yang sebelumnya seharga Rp 21 ribu per kilogramnya naik menjadi Rp 23 ribu. Gula pasir yang sebelumnya Rp 12 ribu naik menjadi Rp 14 ribu.
Baca Juga: Sejumlah Jalan Protokol di Gresik Terendam Banjir, Penyebabnya Sampah
Sedangkan harga lain yang cenderung masih stabil, yakni daging sapi perkilonya masih Rp 99 ribu, beras premium perkilonya Rp 12 ribu, dan bawang putih perkilonya Rp 24 ribu.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag Pemkab Gresik Agus Budiono mengakui apabila harga cabai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal itu sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Sehingga stok ditempat sangat terbatas yang mempengaruhi harga pasar naik.
"Solusi untuk pemenuhan cabe rawit itu akan kami koordinasikan dengan pasar grosir Puspa Agro dan daerah produsen cabai rawit untuk pemenuhannya," ujarnya.
Kontributor : Amin Alamsyah
Tag
Berita Terkait
-
Sejumlah Jalan Protokol di Gresik Terendam Banjir, Penyebabnya Sampah
-
Perburuan Tahanan Kabur di Gresik Berakhir Dramatis
-
Raih Omzet Rp1 Miliar, Semen Gresik Beri Apresiasi UMKM Terkokoh di Kabupaten Rembang
-
Menikah 12 Tahun, Pasangan Pemulung Asal Gresik Terharu Baru Dapat Buku Nikah
-
Menyingkap Kematian Pelajar Gresik, Polisi Segera Gelar Perkara
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Dorong UMKM Tumbuh Pesat, BRI Salurkan Kredit Rp1.137,84 Triliun ke Pelaku Usaha
-
Kejari Surabaya Tahan Tersangka Korupsi Aset PT KAI, Negara Rugi Rp4,77 Miliar
-
Polisi Usut Pungli Program Sertipikat Tanah Gratis di Sampang
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital