Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 23 Desember 2021 | 23:41 WIB
Ilustrasi penyekatan jalan saat natal dan tahun baru 2022 di Surabaya. [ANTARA FOTO/ Reno Esnir]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kota Surabaya akan memperketat pergerakan warga saat natal dan tahun baru 2022. Selain warga Surabaya dilarang masuk.

Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christjanto menjelaskan, beberapa akses jalan akan  digelar penyekatan untuk mencegah warga luar kota atau pendatang memasuki wilayah Surabaya.

"Bersama Polrestabes, kita akan melakukan penutupan di titik masuk di Kota Surabaya. Ada di Merr, Pondok Candra, Waru, Karangpilang, Lakarsantri, Pakal Benowo, Tambak Osowilangun, termasuk Suramdu," ujar Eddy, Kamis (23/12/2021).

Penyekatan jalan, lanjut dia, dilakukan untuk menyaring pengendara dan penumpang yang akan memasuki Surabaya.

Baca Juga: Libur Nataru, Tempat Wisata dan THM di Samarinda Tetap Buka dan Beroperasi, Ini Syaratnya

"Kita merencanakan mulai 17.00 sudah dilakukan filterisasi (penyaringan), teknis akan dilakukan bersama polres. Jadi, jika bukan warga Surabaya agar tidak masuk kota Surabaya, karena Surabaya tidak ada kegiatan tahun baru, tidak ada event, RHU tutup semua," ujarnya.

Namun, ada pengecualian bagi warga luar kota yang memang mengantongi surat tugas.

"Kecuali mereka yang lagi bertugas, misal shift malam boleh masuk membawa surat tugas. Termasuk rumah sakit mau masuk silahkan," jelasnya.

Bisa dipastikan, Surabaya akan menjadi kota yang sepi pada Nataru, terlebih lagi tidak diperbolehkan juga menyalahkan kembang api.

"Kembang api tidak boleh. Pesta kembang api tidak boleh. Kita juga melajukan razia kembang api. Kita sekarang karena konsen pemulihan ekonomi, kepada masyrakat yang melanggar sebaiknya kooperatif, kita lakukan persuasif. Kalau tidak kooperatif kita proses sesuai UU yang berlaku," ucapnya.

Baca Juga: Bocah Surabaya Dilaporkan Hilang Diduga Tenggelam

Untuk operasi kembang api, akan dimulai sejak natal. Operasi mulai setelah natal, termasuk terompet tidak boleh. Nanti dicoba-coba, droplet, berpotensi menularkan virus," tandasnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More