Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 11 Januari 2022 | 20:26 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual pada perempuan [suara.com/Eko Faizin/egiapriyanti]

SuaraJatim.id - Update terbaru kasus pelecehan seksual di kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) diduga libatkan empat dosen.

Kemudian untuk korbannya disebut mencapai sembilan mahasiswi. Dugaan ini terungkap dari sembilan mahasiswi yang sudah melapor.

Kabar ini disampaikan akun Instagram @dear_unesacatcallers. Akun ini pula yang pertama kali memviralkan ribut-ribut kasus pelecehan seksual di kampus yang mencetak guru itu, Minggu, 9 Januari 2022.

"Ada sembilan mahasiswi, empat orang (dosen)," demikian jawaban singkat pengelola pesan lewat aplikasi pesan, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (11/01/2022).

Baca Juga: PN Surabaya Didemo Wartawan Jelang Vonis Kasus Penganiayaan Jurnalis Tempo Nurhadi

Dari sembilan mahasiswa tersebut, akun tersebut menyampaikan, semuanya beda-beda kelas dan fakultas.

"Beda fakultas dan beda pelaku (dosen)," ucapnya.

Dia pun mengimbau agar para korban tidak takut untuk melaporkan pelecehan seksual yang menimpa dirinya. Terutama menyangkut nama dosen yang memiliki hubungan kedekatan di ranah akademis.

Menurutnya, apabila tidak ada yang melaporkan hal tersebut, bakal ada banyak korban berikutnya pelecehan seksual akan terus berlanjut di terutama di dunia pendidikan.

“Untuk para korban, jangan takut untuk speak up (bersuara), jangan hanya karena ada relasi dosen dan mahasiswa, kemudian menjadi takut. Jika korban tidak speak up sekarang, maka akan ada korban-korban berikutnya,” jelasnya.

Baca Juga: Unesa Menonaktifkan Dosen Terduga Pelaku Pelecehan Seksual

Sebelumnya, satu dosen yang diduga menjadi pelaku pelecehan seksual berinisial H dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya (Unesa) resmi dinonaktifkan per hari ini, Senin (10/1/2022).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Humas Unesa Vinda Maya dalam konferensi pers di hadapan media. Keputusan ini diambil berdasarkan keputusan rapat antara pimpinan Universitas dan tim investigasi.

"Selama proses investigasi, demi kelancaran pemeriksaan, terduga pelaku dinonaktifkan per 10 Januari 2022," ucap Vinda ketika menggelar konferensi pers di Unesa.

Load More