Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 26 Januari 2022 | 23:14 WIB
Ilustrasi perundungan pelajar di Ngawi. (Unsplash/Ari Spada)

SuaraJatim.id - Video perundungan terhadap pelajar SMP di Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur berinisial GNS (15), beredar viral. Selain jadi korban bullying, GNS juga mengalami tindakan pengeroyokan.

Diketahui, peristiwa perundungan itu terjadi di salah satu tempat penitipan sepeda motor dan motifnya dipicu adanya unsur balas dendam saat bermain sepak bola.

Persisnya, GNS terlibat kontak fisik saat bermain sepak bola dengan adik kelasnya YSF hingga mengakibatkan luka-luka. Kakak YSF tak terima dan mendatangi GNS di dekat sekolahnya. Pelaku diketahui merupakan pelajar SMK.

Sementara, kepala dusun setempat, Nugroho (56) mengungkapkan dirinya tak tahu pasti peristiwa perundungan dan pengeroyokan itu. Namun, dia membenarkan jika lokasi perundungan benar di Desa Kedunggalar. Hanya saja warga tidak ada yang melaporkan.

Baca Juga: Pohon Tumbang Menewaskan Warga Kabupaten Ngawi yang Sedang Mencari Rumput, Polisi Sebut Murni Bencana Alam

"Saat kejadian itu diperkirakan saat jam sekolah. Warga tak ada yang tahu soal kejadian itu. Warga sekitar sini kan banyak yang memiliki tempat penitipan sepeda motor. Total ada enam lokasi, jadi mereka fokus dengan sepeda yang dititipkan," kata Nugroho, mengutip dari Beritajatim.com, Rabu (26/1/2022).

Dia pun turut menyayangkan kejadian itu, terlebih dilakukan di wilayahnya. Menurutnya, permasalahan itu seharusnya bisa dibicarakan baik-baik. Terlebih mereka adalah pelajar, sehingga tidak patut bagi mereka melakukan kekerasan.

‘’Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. Tentunya ini jadi pelajaran dan pengalaman bagi kami sebagai warga desa,’’ kata Nugroho.

Terpisah, Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya membenarkan terkait hal tersebut. Pihaknya sempat melakukan mediasi dengan konsep restorative justice. Sehingga, kini baik korban dan pelaku sudah berdamai. Pun, dirinya mengungkapkan kalau perundungan itu dipicu dari bermain sepak bola dan korban serta adik pelaku terlibat kontak fisik.

‘’Karena itu setelah ini kami akan lakukan pembinaan dengan melibatkan bhabinkamtibmas polsek. Supaya anak-anak muda ini bermain sportif, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang,’’ kata Winaya.

Baca Juga: Buntut Peristiwa Santri Jatuh dari Truk, Satpol PP Ngawi Kian Tegas Pada Anak Punk

Load More