Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 08 Maret 2022 | 18:06 WIB
Nur Kholis salah satu korban selamat pembacokan Kediri [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Sampai sekarang Nur Kholis masih belum bisa tidur mengingat peristiwa yang menimpanya kemarin, Senin (07/03/2022). Ia merupakan korban selamat kasus pembacokan Kabupaten Kediri.

Kholis meringis menunjukkan luka-luka pada tangannya saat menceritakan peristiwa nahas tersebut. Warga Dusun Bangun Mulyo Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, itu sempat dikejar dan diburu pelaku Riyanto (35).

Ia lantas menceritakan kronologis kasus pembacokan 10 orang yang menewaskan 4 orang tersebut. Siang itu, sekitar pukul 12.30 WIB, Kholis berada di rumah bersama istrinya Siti Khotimah.

Saat mereka berdua di teras belakang rumah melihat pelaku berada di pos kamling seberang jalan sambil membawa sabit atau arit. Kholis sempat mendekat dan bertanya tujuan keberadaan Riyanto di sana.

Baca Juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Pembacokan 10 Orang di Wates Kediri

"Dia saya tanya mau apa, katanya mau cari anak tapi anak siapa tidak jelas. Katanya mau diajak cari rumput. Tapi semakin mendekat ke saya, terus saya kabur dikejar," kata Nur Kholis seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (08/03/2022).

Tak berselang lama, Riyanto mendatangi rumah Nur Kholis. Pelaku tampak tak seperti biasanya. Tatapan matanya kosong. Mukanya menghitam dan sulit dikenali.

Bahkan, istri Nur Kholis yang notabene kerabat pelaku sempat tidak mengenali. Tangan pelaku menggenggam sabit yang mengkilat berukuran besar.

"Wajahnya (Pelaku) hitam sekali, sampai istri saya tidak mengenali. Tatapannya kosong," katanya menambahkan.

Merasa diincar oleh oleh pelaku, Nur Kholis lari menyelamatkan diri ke arah kandang belakang rumahnya. Dia kemudian masuk ke rumah Abdul Aziz, mertuanya.

Baca Juga: Motif Pembacokan Membabibuta 10 Orang di Kediri Diduga Karena Pelaku Stres Dipecat Kerja

Berhasil mengunci pintu, namun Riyanto terus mendobrak hingga akhirnya pintu jebol. Merasa terancam, Nur Kholis kabur melalui pintu depan.

Load More